Analisis Keekonomian Workover berdasarkan Kontrak bagi Hasil Gross Split pada Sumur X Lapangan Y
Abstract
Sumur X terletak di daratan dengan kedalaman reservoir >2500 m. Untuk
meningkatkan produksi sumur yang mengalami penurunan produksi akibat dari
zona lapisan yang sudah tidak produktif lagi, maka perlu dilakukan kerja ulang
pindah lapisan produktif lain yang lebih ekonomis. Pada penelitian ini, untuk
menentukan lapisan zona produktif dilakukan dengan mengumpulkan data log, data
petrofisika, data produksi. Selanjutnya dilakukan pengolahan data seperti
identifikasi litologi. Namun sebelum dilakukan kerja ulang pindah lapisan, zona
lapisan produktif yang lama ditutup menggunakan metode squeeze cement plug
partial.
Dalam perancangan kegiatan workover pada sumur X, tentunya harus
dihitung dari segi biaya yang dikeluarkan pada saat proses kegiatan berlangsung.
Tujuan dari perhitungan suatu keekonomian ini yaitu untuk mengetahui keuntungan
dan kelayakan dari kegiatan workover pada sumur X. Untuk menghitung dan
menganalisis dari segi biaya kegiatan workover pada sumur X ini diperlukan sistem
kontrak bagi hasil. Sistem kontrak yang digunakan pada penelitian ini yaitu skema
gross split.
Data-data yang digunakan untuk perhitungan keekonomian adalah data
karakteristik sumur, data estimasi produksi, data biaya investasi, dan harga minyak.
Data karakteristik sumur digunakan untuk mengetahui persen dari variable split,
data estimasi produksi dan biaya minyak per barrel digunakan untuk mengetahui
persen dari progressive split dan gross revenue, data biaya workover digunakan
untuk pembuatan cashflow. Pembuatan cashflow dapat berguna untuk perhitungan
parameter analisis keekonomian seperti NPV, IRR, dan POT.
Dari perhitungan keekonomian kontrak bagi hasil gross split, pemerintah
mendapatkan keuntungan bersih sebesar 977,39 MUSD sedangkan kontraktor
mendapatkan keuntungan bersih senilai 408,29 MUSD. Dari perhitungan indikator
keekonomian, didapatkan nilai NPV sebesar 280,41 MUSD, IRR sebesar 43,65%,
dan POT sebesar 0,5 tahun. Pengerjaan proyek pada sumur X lapangan Y dinilai
ekonomis karena menghasilkan nilai manfaat yang lebih besar dibandingkan nilai
investasi yang dilakukan.
Dari parameter sensitivitas nilai NPV pada kontrak gross split, dapat dilihat
bahwa harga minyak dan total produksi merupakan parameter yang sangat
mempengaruhi nilai dari NPV karena memberikan slope (kemiringan) paling besar.
Karena harga minyak dan total produksi memiliki pengaruh paling besar terhadap
nilai keuntungan, maka kita dapat menentukan batas bawah dari parameter tersebut.
Pada parameter harga minyak, harga minyak terendah senilai 50,97 USD/BO untuk
mendapatkan NPV minimum sebesar 15,56 MUSD. Sedangkan pada parameter
total produksi, total produksi terendah sebesar 12,84 BOPD untuk mendapatkan
NPV minimum sebesar 16,86 MUSD.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4098]