Model Perilaku Perawatan Diri Berbasis Self Efficacy sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung

Abstract

Gagal jantung atau HF merupakan permasalahan kesehatan global yang menyebabkan kematian terbesar di dunia, dengan sekitar 17% sebanyak 64,34 juta orang di seluruh dunia. Indonesia mencapai 1,5%, dan di Jawa Timur 1,6%, diperkirakan akan terus meningkat sekitar 46% hingga tahun 2030. Ketidakmampuan dalam manajemen perawatan diri, disebabkan oleh tingkat self-efficacy yang rendah dan pendekatan perilaku perawatan diri secara mandiri, menjadi fokus utama. Penelitian ini bertujuan untuk merancang model perilaku perawatan diri berdasarkan self-efficacy sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang mengalami gagal jantung. Metode penelitian yang digunakan adalah studi cross-sectional dengan populasi sebanyak 585 pasien gagal jantung yang menjalani kontrol di poliklinik RSUD Dr Mohamad Saleh Probolinggo. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan jumlah responden sebanyak 120 orang. Analisis jalur dengan SEM-PLS digunakan sebagai metode analisis data. Hasil analisis menunjukkan bahwa model memiliki tingkat kecocokan (fit) yang memadai (SRMR=0,083; NFI=0,58). Karakteristik responden didominasi oleh kelompok lansia (55%), jenis kelamin perempuan (59%), dan mayoritas memiliki tingkat pendidikan dasar (48%). Mayoritas pasien memiliki tingkat keparahan gagal jantung pada tingkat I (51%). Temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa self-efficacy berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hidup pasien yang mengalami gagal jantung melalui perilaku perawatan diri, yang didukung oleh nilai p p-value sebesar 0,000