Show simple item record

dc.contributor.authorKAWURYAN, Lintang
dc.date.accessioned2024-08-12T07:26:26Z
dc.date.available2024-08-12T07:26:26Z
dc.date.issued2024-01-03
dc.identifier.nim201610101059en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123601
dc.descriptionFinalisasi repositori tanggal 12 Agustus 2024_Kurnadi_Lanaen_US
dc.description.abstractRiset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 melaporkan bahwa prevalensi periodontitis di Indonesia masih tinggi, yaitu mencapai 74,1%. Periodontitis merupakan suatu penyakit peradangan yang menyerang jaringan penyangga gigi jika dibiarkan dapat menyebabkan resorprsi tulang alveolar. Resorpsi tulang alveolar dapat dirawat menggunakan media scaffold. Scaffold yang sekarang sedang dikembangkan adalah scaffold yang berasal dari Bovine teeth atau gigi sapi yang telah terbukti menjadi material yang baik untuk meregenerasi jaringan tulang. Namun, pengembangan scaffold bovine teeth saat ini masih berukuran mikro. Scaffold berukuran mikro membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membantu regenerasi tulang alveolar jika dibandingkan scaffold dalam bentuk nanopartikel karena memiliki luas permukaan yang lebih besar dan telah terbukti meningkatkan adhesi, proliferasi, dan diferensiasi sel sehingga akan meningkatkan regenerasi tulang alveolar. Ukuran nanopartikel sangat heterogen, yakni berkisar dari 1–100 nm. Pemahaman terkait karakteristik ukuran nanopartikel perlu untuk diketahui karena ukuran tersebut sangat menentukan sifat fisikokimia serta efek biologis material. Karakteristik ukuran tersebut dapat diketahui dengan melihat particle size distribution. Dengan demikian, adanya pemahaman terkait particle size distribution scaffold bovine teeth dalam bentuk nanopartikel diharapkan kedepannya dapat mengidentifikasi karakteristik ukuran material yang tepat untuk meningkatkan regenerasi tulang alveolar pada kasus periodontitis. Penelitian ini menggunakan sampel scaffold bovine teeth yang masih dalam bentuk mikro yang kemudian diproses terlebih dahulu hingga diperoleh bentuk nanopartikel yang diperkirakan memiliki rentang ukuran 1–100 nm. Setelah itu, sampel scaffold bovine teeth dalam bentuk nanopartikel akan dilakukan uji particle size distribution dengan alat particle size analyzer (PSA). Data particle size distribution hasil uji PSA disajikan dalam bentuk tabel, kurva, dan nilai persentase yang kemudian dianalisis. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mendeskripsikan karakteristik particle size distribution scaffold bovine teeth dalam bentuk nanopartikel. Selanjutnya, diperoleh hasil bahwa scaffold bovine teeth yang berbentuk nanopartikel mempunyai ukuran partikel yang paling banyak berukuran 12,22 nm dengan ukuran partikel paling kecil adalah 4,06 nm dan yang paling besar berukuran 36,75 nm.en_US
dc.description.sponsorship1. Dr. drg. Desi Sandra Sari, MDSc; drg. Melok Aris W., M.Kes., Sp.Perio (en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectPeriodontitisen_US
dc.subjectResorpsi Tulang Alveolaren_US
dc.subjectScaffolden_US
dc.subjectScaffold Bovine teethen_US
dc.titleKarakteristik Particle Size Distribution Scaffold Bovine Teeth dalam Bentuk Nanopartikel untuk Terapi Periodontitisen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokter Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. drg. Desi Sandra Sari, MDScen_US
dc.identifier.pembimbing2drg. Melok Aris W., M.Kes., Sp.Perioen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_januari_2024_23en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record