Campur Kode dan Alih Kode dalam Kolom Komentar Akun Instagram Folkative Kajian Sosiolinguistik
Abstract
Peristiwa tutur dalam kolom komentar akun Folkative dapat terjadi karena adanya dinamika sosial masyarakat kekinian dalam situasi santai. Konten postingan akun Folkative berkaitan dengan kehidupan dan budaya modern (pop-culture). Kemampuan berbahasa masyarakat bilingual dapat menyebabkan terjadinya fenomena kebahasaan campur kode dan alih kode. Intensitas komentar dapat membentuk loyalitas partisipan untuk mempertahankan retensi terhadap akun Folkative sehingga dapat memengaruhi algoritma. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) bentuk-bentuk dan asal bahasa campur kode, 2) faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode, dan 3) pola-pola alih kode beserta faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan dua tahap, yaitu tahap penyediaan data dan tahap analisis data. Tahap penyediaan data menggunakan metode simak. Tahap analisis data terdiri atas tiga tahapan, yaitu: 1) tahap reduksi data, 2) tahap penyajian data, dan 3) tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi fenomena kebahasaan campur kode dan alih kode dalam bahasa Indonesia beserta faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode dan alih kode dalam kolom komentar akun Instagram Folkative. Campur kode dalam penelitian ini meliputi campur kode bahasa Jawa, dialek Jakarta, bahasa Sunda, dan bahasa Inggris. Bentuk-bentuk campur kode yang ditemukan berupa bentuk kata (asal, berimbuhan, dan berulang), bentuk frasa, bentuk baster, bentuk idiom, dan bentuk klausa. Pola-pola alih kode dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu alih kode intern dan alih kode ekstern. Alih kode intern melibatkan peralihan kode bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Alih kode ekstern melibatkan peralihan kode bahasa Inggris. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode, yaitu latar belakang sikap penutur (attitude type), latar belakang kebahasaan (linguistic type), dan komponen tutur. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode adalah faktor latar belakang sosial, faktor menghargai atau menghormati lawan tutur, serta keinginan penutur beralih kode karena menyesuaikan bahasa yang digunakan oleh lawan tutur.