dc.description.abstract | Interaksi sosial dengan menggunakan deiksis adalah suatu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan sehari-hari di masyarakat. Seseorang mengucapkan tuturan berupa deiksis kepada lawan tutur dalam menyampaikan tujuan komunikasi. Deiksis adalah penunjuk dalam bahasa dengan referensi yang tidak pasti. Deiksis memberikan pengaruh besar dalam komunikasi sehari-hari. Semua penggunaan bahasa dalam deiksis fokus pada pembicaraan sesuai situasi dan kondisi saat berbicara. Untuk menghasilkan bahasa yang memahamkan, diperlukan penggunaan isyarat kontekstual seperti deiksis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan fungsi deiksis persona dan sapaan di masyarakat Desa Sraten Kecamatan Cluring.
Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan lapangan. Sumber data berupa tuturan dan konteks tuturan, terutama jarak sosial, kelas sosial, dan tujuan sosial yang menyertai tuturan informan Sumber data berasal dari hasil wawancara peneliti dengan nara sumber. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa teknik interaktif model dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan terkahir penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk dan fungsi deiksis persona di desa Sraten kecamatan Cluring dibedakan berdasarkan klasifikasi kelas sosial setara dan lebih tinggi. Deiksis persona orang pertama tunggal yaitu sun, isun, nisun, hun dan hun. Deiksis persona kedua tunggal dibagi menjadi lima bentuk yaitu siro, iro, hiro, riko, dan ndiko. Deiksis persona ketiga tunggal dibagi menjadi dua tiga bentuk yaitu dheweke, dan enggihye. Selanjutnya deiksis persona pertama jamak hanya satu bentuk yaitu awak dhewek. | en_US |