dc.description.abstract | Film adalah media hiburan yang terdiri dari rangkaian gambar bergerak
yang disajikan dengan suara dan narasi. Film biasanya memiliki jalan cerita yang
dibangun melalui adegan-adegan yang disusun secara kronologis. Dalam film, para
aktor dan aktris memainkan karakter yang membuat penonton terlibat dalam cerita
yang ditampilkan. Film juga menggunakan berbagai elemen seperti sinematografi,
editing, dan efek visual untuk menciptakan suasana dan memberikan pengalaman
visual yang memikat. Sebuah film terbentuk dari dua unsur, yaitu unsur naratif dan
unsur sinematik (Pratista, 2008:1). Unsur naratif adalah elemen-elemen dasar yang
digunakan dalam pembuatan cerita sebuah film. Ada beberapa unsur naratif yaitu
alur cerita, karakter, tema, latar dan konflik. Sedangkan unsur sinematik adalah
aspek-aspek teknis dalam produksi sebuah film.
Ave Maryam adalah sebuah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun
2018. Film ini disutradarai oleh Ertanto Robby Soediskam dan dibintangi oleh
Maudy Koesnaedi, Chicco Jerikho, dan Tutie Kirana. Film Ave Maryam adalah
salah satu film Indonesia yang menerima berbagai apresiasi dan penghargaan.
Cerita dalam film Ave Maryam berpusat pada seorang biarawati bernama Suster
Maryam yang hidup dalam kompleks biara. Film ini mengangkat tema tentang
agama, iman, cinta dan rahasia yang melibatkan karakter-karakter dalam ceritanya.
Film ini memberikan alur cerita dan visual yang menarik. Peneliti tertarik untuk
meneliti sinematografi yang ada pada film Ave Maryam.
Penelitian ini menggunakan teori sinematografi oleh Mascelli. Untuk teori
pendukung menggunakan teori sakral oleh Suyanto untuk menganalisis unsur sakral
pada film. Data primer yang digunakan ialah film Ave Maryam dalam bentuk video.
Sumber data diperoleh melalui platform Netflix. Film Ave Maryam memiliki durasi
1 jam 12 menit. Film Ave Maryam akan dianalisis dengan seksama dan detail melalui pengamatan berulang-ulang. Adegan-adegan yang mengandung suasana
sakral dengan komposisi simetris akan ditentukan dan didata secara sistematis
untuk keperluan penelitian.
Proses analisis dalam penelitian ini melibatkan pengamatan yang seksama
terhadap objek penelitian secara menyeluruh. Setelah melakukan pengamatan,
peneliti akan mengevaluasi kesakralan secara keseluruhan dalam film Ave Maryam
dan mengidentifikasi adegan atau scene yang mengandung unsur sakral.
Identifikasi ini dilakukan dengan mencatat secara teliti dan mengkategorikan
adegan tersebut. Setelah adegan yang mengandung unsur sakral teridentifikasi,
langkah selanjutnya adalah memeriksa apakah adegan tersebut menggunakan
komposisi simetris. Jika sudah teridentifikasi dengan benar dan rinci mengenai
penggunaan komposisi simetris dalam adegan yang mengandung nilai sakral, maka
peneliti akan menjelaskan dengan sistematis titik kesan yang sakral. Dalam
penjelasan ini, akan disertakan gambar dan hasil visual dari film pada adegan
tersebut. Selanjutnya, peneliti akan menarik kesimpulan mengenai peran
penggunaan komposisi simetris dalam meningkatkan unsur sakral dalam adegan
tersebut.
Kata kunci: Sinematografi, Komposisi, Sakral. | en_US |