Pengaruh Nanofluida ZrO2 dengan Esktrak Jeruk Nipis dan 33% Ethylene Glycol Melalui Metode Pencampuran Magnetic Stirer Terhadap Laju Korosi Baja TP 280
Abstract
Pengembangan nanofluida untuk cairan pendingin banyak sekali dikembangkan. Hal ini dilakukan untuk mencari bahan alternatif pengganti untuk cairan pendingin. Adapun bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu nanofluida ZrO2 dimana bahan ini memiliki keuntungan dari penggunaan nanofluida ini yaitu memiliki stabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan cairan yang memiliki ukuran partikel mili atau mikro. Nanofluida pada penelitian ini menggunakan ekstrak jeruk nipis sebagai pengkelatnya. Untuk metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen secara langsung dengan menggunakan ASTM G31-72 yaitu dengan perendaman menggunakan larutan yang akan digunakan. Bahan spesimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu baja TP 280, dimana merupakan jenis baja karbon rendah. Dalam pengujian yang dilakukan terdapat 3 variasi larutan, ada nanofluida ZrO2, air, dan 33% Ethylene Glycol sebagai media perendaman. Pada penelitian ini menggunakan 3 pengujian yang dilakukan yaitu tingkat keasaman, laju korosi dan pengujian metalografi. Untuk pengujian laju korosinya didapati hasil sebagai berikut air 0,2975 mmpy; nanofluida ZrO2 0,1478 mmpy; 33% Ethylene Glycol 0,0739 mmpy. Dari hasil pengujian laju korosi ini dapat disimpulkan untuk nanofluida ZrO2 berada pada posisi kedua terbaik dari 3 variasi larutan yang digunakan. Didapati hasil pengujian tingkat keasaman (pH) dari 3 variasi sebagai berikut, air 6,76; nanofluida ZrO2 7,12; 33% Ethylene Glycol 7,52. Dari hasil pengukuran nilai pH nanofluida ZrO2 memiliki sifat basa dan berada di posisi kedua terbaik. Pada pengamatan uji makro dan mikro didapati hasil berupa korosi sumuran. Pada baja TP280 dengan hasil rendaman air memiliki hasil korosi yang lebih banyak dibandingkan dengan nanofluida ZrO2 dan larutan 33% Ethylene Glycol.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4098]