Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorSIMANJUNTAK, Aldo Hotmartua
dc.date.accessioned2024-07-17T08:03:27Z
dc.date.available2024-07-17T08:03:27Z
dc.date.issued2023-07
dc.identifier.nim190810101004en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122612
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_Desember_2023_27en_US
dc.description.abstractPenduduk merupakan modal dasar dan faktor dominan yang harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, pertumbuhan dan kualitas penduduk akan mempengaruhi pembangunan berkelanjutan. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah migrasi. Migrasi seumur hidup adalah migrasi yang dilakukan individu yang pada saat dilakukan pengumpulan data (survei) tempat tinggalnya berbeda dengan tempat lahirnya. Pulau Sumatera merupakan pulau dengan angka migran keluar seumur hidup tertinggi kedua setelah pulau jawa. Oleh karena itu, semakin tingginya angka migrasi keluar seumur hidup akan berdampak pada perubahan jumlah penduduk daerah asal maupun daerah tujuan sehingga mengakibatkan ketidakmerataan persebaran penduduk antar daerah. Jumlah penduduk yang meningkat disertai ketidakmerataan persebaran penduduk akan mempengaruhi ekonomi daerah, serta akan mengakibatkan ketimpangan ekonomi antar daerah. Seseorang melakukan migrasi dipengaruhi oleh banyak faktor, namun alasan ekonomi merupakan faktor dominan seperti pengangguran, investasi dan upah minimum provinsi. Seharusnya, jika tingkat pengangguran yang cenderung mengalami penurunan, investasi yang cenderung meningkat serta upah yang selalu mengalami kenaikan dapat menekan tingginya angka migrasi keluar seumur hidup. Namun, kondisi tersebut berbeda pada perkembangan migrasi keluar seumur hidup di Pulau Sumatera cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2016-2022. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh tingkat pengangguran terbuka, investasi dan upah minimum terhadap migrasi keluar seumur hidup di Pulau Sumatera. Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam bentuk data panel tahun 2016-2022 di 7 dari 10 provinsi di Pulau Sumatera yang digunakan sebagai sampel untuk mewakili populasi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan Random Effect Model (REM) sebagai model terbaik dan diolah menggunakan alat bantu software Eviews 9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan tingkat pengangguran terbuka, investasi dan upah minimum berpengaruh signifikan terhadap migrasi keluar seumur hidup di Pulau Sumatera. Secara parsial, Tingkat pengangguran terbuka dan investasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap migrasi keluar seumur hidup di Pulau Sumatera dan upah minimum provinsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap migrasi keluar seumur hidup di Pulau Sumatera.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. Anifatul Hanim, M.Si. Dosen Pembimbing Anggota : Dr. Moh. Adenan, M.M.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ekonomi dan Bisnisen_US
dc.subjectMigrasien_US
dc.subjectPengangguran Terbukaen_US
dc.subjectMigrasi Ekonomi Baruen_US
dc.titleFaktor-Faktor Ekonomi yang Memengaruhi Migrasi Keluar Seumur Hidup di Pulau Sumateraen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiEkonomi Pembangunanen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Anifatul, M.Si.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Moh. Adenan, M.M.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_Desember_2023_27en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_07_tanggal 10en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record