dc.description.abstract | Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan bertujuan untuk menentukan jumlah optimal bahan baku kayu jati yang diperlukan untuk meminimalkan biaya persediaan. Fokus dari penelitian ini adalah pada salah satu usaha kecil dan menengah (UKM) di Kota Pasuruan, yaitu CV Aida Pasuruan. CV Aida Pasuruan memproduksi berbagai jenis furniture dari kayu jati, seperti meja, kursi, buffet, nakas, lemari, dan lain-lain.
Setelah proses observasi awal, masalah yang diidentifikasi adalah frekuensi pembelian bahan baku kayu jati oleh CV Aida yang terlalu tinggi, yang mengakibatkan biaya persediaan yang tinggi. Selain itu, CV Aida juga belum menerapkan metode kontrol persediaan dalam pembelian bahan baku mereka. Untuk mengatasi masalah ini, penulis menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock, dan Reorder Point dengan mengumpulkan data pembelian kayu jati, kebutuhan kayu jati, dan biaya terkait melalui wawancara dengan pemilik perusahaan.
Berdasarkan temuan penelitian, ditentukan bahwa kebutuhan bahan baku optimal adalah 38.461 m3 dengan frekuensi pemesanan 6 kali per periode, safety stock sebesar 2.554 m3, dan reorder point saat persediaan bahan baku kayu jati mencapai 3.410 m3. Total biaya persediaan menggunakan metode EOQ adalah Rp 3.843.100, yang lebih efisien dibandingkan dengan biaya kebijakan saat ini perusahaan sebesar Rp 14.657.900. | en_US |