Eksistensi UMKM Batik di Kabupaten Nganjuk Tahun 2000-2023

Abstract

Skripsi ini membahas tentang Eksistensi UMKM Batik Di Kabupaten Nganjuk tahun 2000-2023. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, (1) Apa latar belakang lahirnya batik di Kabupaten Nganjuk?, (2) Bagaimana perkembangan UMKM batik di Kabupaten Nganjuk?, (3) Bagaimana dampak sosial ekonomi keberadaan UMKM batik di Kabupaten Nganjuk?. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi ekonomi dan teori yang digunakan adalah teori pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan Adam Smith. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode sejarah yaitu, heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukan eksistensi industri batik di Kabupaten Nganjuk yang ditandai dengan keberadaan beberapa UMKM batik yang memproduksi batik khas Nganjuk. UMKM batik di Nganjuk pertama kali dipelopori oleh Sri Suwarsih pada tahun 2000. Sri Suwarsih membangun usaha batik karena memiliki ketertarikan lebih terhadap kerajinan batik. Sri dalam usaha batiknya telah menciptakan dua motif batik yang menjadi motif khas Nganjuk yaitu motif Anjuk Ladang dan Brambang. Pemerintah Nganjuk dalam pemberdayaan UMKM batik terlihat pada beberapa peraturan pemerintah, diadakannya pelatihan dan keikutsertaan pada acara bertemakan batik yang bertujuan sebagai sarana promosi batik khas Nganjuk yang nantinya akan berdampak juga pada pertumbuhan UMKM batik di Nganjuk. Usaha batik di Nganjuk mendapat respon baik oleh masyarakat sekitar karena telah menjadi lahan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar UMKM, hal ini berdampak pada pendapatan masyarakat sekitar dan terbantunya pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat sekitar industri sehingga terciptanya kesejahteraan masyarakat dengan menjadi bagian produksi batik khas Nganjuk. UMKM batik Nganjuk juga berdampak dengan terpeliharanya kebudayaan daerah agar dapat terus lestari dan tidak tergerus jaman.