Persatuan Sepak Bola Djember (Persid) Tahun 2002-2012
Abstract
Skripsi ini membahas tentang Klub Persatuan Sepak Bola Djember (Persid) di
Kabupaten Jember pada tahun 2002-2012. Adapun rumusan masalah pada tulisan ini
yaitu, (1) Bagaimana Proses Berdirinya Persatuan Sepak Bola Djember (Persid)? (2)
Bagaimana Persatuan Sepak Bola Djember (Persid) pada kompetisi Liga Super
Indonesia? dan, (3) Apa saja Pengaruh Persatuan Sepak Bola Djember (Persid) dalam
Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Jember?.
Penulisan ini menggunakan pendekatan sosiologi olahraga. Sosiologi olahraga
adalah sub disiplin dari sosiologi yang memfokuskan diri pada keterkaitan antara
olahraga dan masyarakat. Sosiologi olahraga tidak secara langsung mempelajari dan
mengaitkan diri pada permasalahan yang berkaitan dengan motivasi, persepsi,
kognisi, personaliti, dan tampilan diri pada olahraga. Sosiologi olahraga lebih
menekankan pada bagaimana tingkah laku individu dan kelompok dipengaruhi oleh
hubungan sosial, pengalaman sosial (masa lalu), dan setting sosial pada saat aktivitas
olahraga terjadi, yang menjadi perhatian dalam sosiologi olahraga adalah pola tingkah
laku dan proses sosial yang terjadi dalam olahraga dan mencoba menjelaskan pola
tingkah laku dan proses sosial tersebut melalui struktur olahraga dan struktur umum
sosial yang didalamnya terjadi berbagai aktivitas olahraga. Menyiapkan suatu
kerangka pikiran atau kerangka referensi yang membahas mengenai konsep dan teori
yang akan digunakan dalam analisis sejarah merupakan langkah yang sangat penting
untuk membuat analisis. Penelitian ini penulis menggunakan konsep dan teori
organisasi. Teori Organisasi adalah studi tentang bagaimana banyak organisasi
menjalankan fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
orang-orang yang bekerja didalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.
Pada skala yang lebih luas, kekayaan sumberdaya masyarakat dalam ekonomi, sosial,
dan budaya ditunjukkan oleh kecanggihan dan kerumitan organisasi dan institusi
yang terbangun didalamnya. oleh karena itu, studi tentang bagaimana banyak
organisasi berfungsi dan difungsikan secara efektif berdampak pada laju pertumbuhan
pembangunan sebuah bangsa di segala bidang. Organisasi dapat berjalan dengan baik
jika dalam organisasi tersebut dapat memenuhi prinsip-prinsip organisasinya. Peran
pemimpin sangat diperlukan dalam organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Kesebelasan Persid Jember ini pada musim kompetisi 2002/2003 menjadi
juara kompetisi Divisi II Liga Indonesia, pada Tahun 2002 bermain di Solo melawan
Bojonegoro, karena Persid Jember mampu keluar sebagai juara di Divisi II dan
berhak tampil di Divisi I Liga Indonesia, pada saat menjadi juara di Divisi II Liga
Indonesia Persid di latih oleh Hanafing. Setelah musim kompetisi 2002/2003 Persid
Jember mulai berlaga di Divisi I Liga Indonesia yang dilatih oleh putra daerah Jember
sendiri yaitu Santoso Pribadi, selama kepelatihan Santoso Pribadi mulai memperbaiki
Persid Jember menjadi klub sepak bola profesional yang memiliki struktur organisasi
yang baik di dalam klub Persid Jember. Pada musim kompetisi dari tahun 2000
hingga 2005 selama kepemimpinan Bupati Samsul Hadi Siswoyo yang lebih dikenal
dengan nama Abah Samsul, Sepak Bola Persid Jember sangat diperhatikan dan
didukung penuh oleh Abah Samsul dan mulai perbaikan organisasi kepengurusan
hingga Abah Samsul ikut turun langsung mengurusi Persid sampai menjabat sebagai
Manajer Persid Jember pada tahun 2003.
Faktor yang paling krusial yang sangat mempengaruhi Persid yaitu faktor
finansial. Di musim-musim sebelumnya Persid sangat mengandalkan APBD Dana
Hibah. Persoalan penggunaan dana APBD oleh klub sepakbola ini tidak hanya
sebatas administrasi terkait berulangnya pengalokasian dana melalui pos hibah,
namun juga telah terjadinya indikasi korupsi yang sangat nyata, terkait tidak jelasnya
pertanggungjawaban keuangan klub-klub pengguna, tidak transparannya penggunaan
dana, mark up nilai kontrak pemain, penggelembungan akomodasi tim. Dana dari
APBD kebanyakan digunakan untuk membiayai klub sepak bola yang alokasi
terbesarnya adalah untuk membayar gaji para pemain. Pada era kepemimpinan Ir. H.
MZA Djalal M.Si memimpin Kabupaten Jember pada dua periode yakni dari tahun
2005-2015. Pada kepemimpinan MZA Djalal, Persid Jember mensupport anggaran
untuk sepak bola tetapi tidak penuh sehingga Persid Jember tidak bisa maksimal
untuk mengikuti kompetisi. Dampak dari peraturan yang tidak memperbolehkan
APBD untuk olahraga membuat Persid Jember harus mandiri agar bisa mencari dana
untuk kompetisi.
Keterlibatan masyarakat pada Persid Jember ditunjukkan dengan adanya
perkumpulan orang-orang yang mendukung Persid Jember yang biasa disebut
suporter. Suporter merupakan unsur yang selalu ada dalam setiap pertandingan.
Secara bahasa, suporter berasal dari kata support yang artinya dukungan. Jadi
suporter merupakan dukungan dari satu orang atau lebih yang diberikan kepada
sesuatu dalam sebuah pertandingan, dalam sepak bola, support atau dukungan dapat
berbentuk langsung ataupun tak langsung. Dukungan langsung berarti dukungan
diberikan secara langsung dalam konteks yang sama, yaitu stadion. Sedangkan
suporter yang tak langsung adalah bentuk suporter yang mendukung dalam konteks
yang berbeda, misalnya lewat radio, televisi ataupun lewat media cetak.
Pertandingan sepak bola akan melibatkan banyak pihak sehingga tuan rumah
dapat mengambil keuntungan sebagai strategi pengembangan daerah. Keuntungan ini
bisa didapatkan dari beberapa faktor seperti penjualan barang konsumsi, hunian
kamar, transportasi, objek wisata yang ada disekitar kawasan/kota tempat
diselenggarakan pertandingan sepak bola, penjualan merchandise serta lapangan
kerja. Kompetisi olahraga juga mendorong pembangunan infrastruktur baru, seperti
stadion, hotel, jalan raya dan sarana transportasi umum.