Perbandingan Metode Geographically Weighted Regression dan Geographically Weighted Artificial Neural Network pada Kasus Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Timur
Abstract
Jawa Timur memiliki wilayah yang luas serta pertumbuhan penduduk
yang cukup tinggi. Tingginya tingkat pengangguran dapat mengganggu stabilitas
perekonomian, sehingga diperlukan upaya untuk menurunkan tingkat
pengangguran yaitu dengan pendekatan analisis yang sesuai. Geographically
Weighted Regression (GWR) merupakan metode yang digunakan untuk
menganalisis faktor secara spasial dengan pendekatan titik. Model regresi lokal
GWR memperluas kerangka model regresi global dengan memperkirakan
parameter regresi secara lokal di setiap titik lokasi geografis. Hal ini
menghasilkan estimasi parameter yang berbeda-beda di seluruh lokasi
pengamatan. Geographically Weighted Artificial Neural Network (GWANN)
merupakan suatu pendekatan yang menggabungkan regresi spasial GWR dengan
jaringan saraf tiruan atau ANN. GWANN mengadaptasi struktur ANN untuk
mendapatkan informasi spasial dari data dan memberikan estimasi di setiap
lokasi. Penelitian ini dilakukan analisis perbandingan metode GWR dan
GWANN pada data tingkat pengagguran terbuka di Jawa Timur. Pada GWR
dilakukan penentuan bandwidth dan pembobot optimum yang diperoleh dari
fungsi kernel. Dalam penelitian ini menggunakan empat jenis fungsi kernel yaitu,
fixed bisquare, fixed gaussian, adaptive bisquare, dan adaptive gaussian.
Pembobot optimum diperoleh dari nilai AIC terkecil yaitu adaptive gaussian.
Pada GWANN digunakan single hidden layer dengan jumlah hidden neurons dan
perpaduan hyperparameter yang ditentukan. Perbandingan antara kedua metode
tersebut berdasarkan evaluasi model seperti RMSE, MAPE, dan MAE. Hasil yang
diperoleh yaitu model GWR memiliki kinerja yang lebih baik daripada GWANN.
Berdasarkan model terbaik GWR dilakukan anslisis variabel signifikan masingmasing daerah. Variabel signifikan yang diperoleh sangat beragam di setiap
wilayah, variabel yang paling banyak berpengaruh dibeberapa lokasi diantaranya
Angka Harapan Hidup (𝑋3) dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja atau TPAK
(𝑋2). Dengan demikian, metode GWR lebih baik daripada metode GWANN
dalam menjelaskan data kasus TPT di Provinsi Jawa Timur