Studi Fenomenologi Perilaku Konsumsi Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Gambiran Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Perilaku konsumsi penerima PKH di Desa Gambiran yang tidak
mencerminkan masyarakat miskin. Bantuan PKH ditujukan kepada masyarakat
yang memiliki kondisi ekonomi yang lemah sehingga bantuan PKH tersebut dapat
membantu meringankan beban penerima PKH atau KPM (Keluarga Penerima
Manfaat). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Pengambilan data dengan menggunakan data primer dan sekunder.
data primer melalui observasi dan wawancara mendalam, sedangkan data sekunder
menggunakan studi pustaka. Hasil pembahasan penerima PKH mengalokasikan
bantuan menjadi 2 kelompok penggunaan yaitu pengeluaran makanan dan non
makanan. KPM di Desa Gambiran memiliki kondisi yang berbeda-beda sehingga
beberapa cara untuk bertahan hidup. KPM bertahan hidup dengan 3 cara sesuai
dengan pendapat James Scoot yaitu mengencangkan ikat pinggang dengan 1)
Membeli beras dengan jumlah terbatas. 2) Membeli beras dengan harga murah. 3)
Menyajikan makanan yang apa adanya. Cara kedua dengan menggunakan
alternative substensi dengan hidup sederhana dan melakukan kegiatan-kegiatan
untuk tetap bertahan hidup, dengan cara 1) Mencari pekerjaan baru. 2)
Memanfaatkan anggota keluarga untuk menambah penghasilan keluarga. 3)
Tinggal bersama keluarga. 4) Mencari pekerjaan diluarkota. Dan cara yang ketiga
yaitu mengandalkan relasi dan jaringan sosial untuk bertahan hidup dengan cara 1)
Meminta pekerjaankepada teman. 2) Menggunakan uang pemberian orang terdekat.
3) Menggunakan uang bantuan PKH. Penggunaan bantuan PKH dalam segi
pendidikan dan kesehatan telah digunakan dengan sesuai, namun jika ada sisa dari
biaya pendidikan akan digunakan untuk tambahan kebutuhan sehari-hari. PKH
sangat membantu KPM untuk mengurangi beban hidup, KPM dapat membiayai
pendidikan anak-anaknya hingga tingkat SMA, jika kebutuhan komponen
pendidikan dan kesehatan sudah terpenuhi maka dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan pokok keluarga dan kebutuhan lainnya. Selain itu KPM menggunakan
bantuan tersebut untuk tambahan modal usahanya untuk menambah pendapatan dan
memenuhi kebutuhan sehari-hari.