dc.description.abstract | Masyarakat pesisir adalah sekelompok orang yang tinggal di daerah pesisir
dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung pada sumberdaya laut dan
pesisir. Salah satu wilayah pesisir pantai yang berada di Jember adalah Kecamatan
Puger. Masyarakat pesisir pantai Puger cenderung memiliki tingkat ekonomi yang
rendah dikarenakan ketidakpastian dalam melaut. Anak yang dibesarkan dalam
keluarga yang memiliki tingkat sosial ekonomi rendah cenderung memiliki waktu
erupsi lebih lama dibandingkan dengan anak dengan tingkat sosial ekonomi tinggi.
Hal tersebut tidak sesuai dengan peneltian yang menyatakan bahwa waktu erupsi
gigi anak yang bertempat tinggal di wilayah pesisir pantai cenderung lebih cepat.
Selain hal tersebut keadaan air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
domestik pada wilayah pesisir pantai Puger memiliki kandungan kalsium dan
magnesium yang tinggi sehingga kemungkinan dapat memengaruhi kecepatan
erupsi gigi. Gigi permanen yang pertama kali erupsi adalah gigi molar satu
permanen, dimana gigi molar satu permanen memiliki resiko pencabutan gigi yang
tinggi dikarenakan karies. Secara fungsional, gigi molar dua permanen dapat
menggantikan fungsi gigi molar satu permanen. Gigi molar dua permanen erupsi
pada usia 11-15 tahun. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji fase
erupsi molar 2 permanen pada anak usia 11-15 tahun di wilayah pesisir pantai
Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan
pendekatan cross sectional, dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2023 di
Laboratorium Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Sampel
penelitian ini menggunakan data sekunder berupa model studi anak usia 11-15
tahun di wilayah pesisir pantai Kecamatan Puger. Prosedur penelitian yang
dilakukan adalah mengamati keadaan erupsi gigi molar 2 permanen pada model studi rahang atas dan rahang bawah berdasarkan fase erupsi lalu catat hasil
pengamatan pada form hasil pengamatan yang telah disediakan dengan membagi 4
keadaan, yaitu skor 0 = mahkota belum terlihat pada permukaan oklusal, skor 0,25
= ujung cusp tampak pada permukaan oklusal, skor 0,5 = mahkota sudah 1/2 erupsi,
skor 1 = erupsi sempurna.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa erupsi gigi molar 2 permanen pada
model studi anak usia 11-15 tahun di wilayah pesisir pantai memiliki waktu erupsi
yang lebih cepat, hal ini ditandai oleh adanya skor 0,25 pada rahang atas di usia 11
tahun dan skor 1 pada rahang bawah di usia 13 tahun. Hal tersebut disebabkan
karena masyarakat pesisir pantai sering mengkonsumsi ikan yang tinggi akan
protein, kalsium, magnesium, serta vitamin D. Selain daripada itu, kondisi air yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik masyarakat pesisir pantai Puger,
memiliki kandungan kalsium serta magnesium yang lebih tinggi dibandingkan
dengan air pada umumnya. Kalsium dan magnesium merupakan zat yang sangat
dibutuhkan dalam proses kalsifikasi gigi, sehingga kecepatan erupsi menjadi lebih
cepat. Hasil penelitian juga didapatkan selisih antara skor 0,25 ke skor 1 adalah 3
tahun, hal ini menunjukkan bahwa gigi molar 2 permanen membutuhkan waktu 3
tahun untuk mencapai erupsi sempurna. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
rahang bawah lebih dahulu mengalami erupsi dibandingkan dengan rahang atas.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa persentase terbesar pada usia 11 tahun rahang atas adalah fase cusp belum
terlihat, sedangkan pada rahang bawah adalah fase cusp terlihat. Persentase terbesar
pada usia 12 tahun rahang atas adalah fase cusp terlihat, sedangkan pada rahang
bawah adalah fase setengah mahkota terlihat. Persentase terbesar pada usia 13 tahun
rahang atas adalah fase setengah mahkota terlihat, sedangkan pada rahang bawah
adalah fase erupsi sempurna. Persentase terbesar pada usia 14 dan 15 tahun baik
rahang atas maupun rahang bawah adalah fase erupsi sempurna. | en_US |