Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) terhadap Jumlah Osteoblas pada Daerah Tarikan Gigi Tikus Wistar yang diberi Kekuatan Mekanik Ortodonti

Abstract

Perawatan ortodonti bertujuan untuk mencapai oklusi normal dengan tindakan berupa koreksi susunan abnormal dari gigi dan rahang sehingga menghasilkan fungsi dan estetik yang baik. Pengaplikasian alat ortodonti akan menyebabkan inflamasi yang dapat menginduksi terbentuknya reactive oxigen spesies (ROS) serta berakibat terjadinya stress oksidatif. Stress oksidatif diketahui dapat menginduksi apoptosis serta menghambat diferensiasi osteoblas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit buah manggis terhadap jumlah osteoblas daerah tarikan gigi tikus wistar yang diberi kekuatan mekanik ortodonti pada hari ke-7, ke-14, dan ke-21 setelah pemberian ekstrak kulit buah manggis. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian berupa The post-test only control group design. 24 ekor tikus wistar (Rattus norvegicus) jantan terbagi dalam 6 kelompok yaitu kelompok kontrol 7 hari, kelompok kontrol 14 hari, kelompok kontrol 21 hari, kelompok perlakuan 7 hari, kelompok perlakuan 14 hari, dan kelompok perlakuan 21 hari. Pada kelompok perlakuan, hewan coba diaplikasikan alat ortodonti kemudian dilakukan sondase ekstrak kulit buah manggis selama 7, 14, dan 21 hari. Berdasarkan hasil Uji mann-whitney menunjukkan bahwa nilai signifikansi ˂ 0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak kulit buah manggis dapat meningkatkan jumlah osteoblas daerah tarikan gigi tikus wistar yang diberi kekuatan mekanik ortodonti.