Analisis Fan Cooling Speed, Printing Speed dan Layer Height Terhadap Akurasi Geometri Produk pada 3d Printing
Abstract
Additive manufacturing merupakan teknologi yang cara kerjanya adalah membuat produk dari bawah yaitu lapis demi lapis hingga menjadi satu produk utuh. Contoh dari additive manufacturing adalah mesin 3D Printer. Urutan proses pada mesin 3D Printer yaitu tahap desain bantuan komputer (CAD). File desain selanjutnya dimasukkan kedalam aplikasi Slicer (Pursa, Ultimaker Cura, dll) untuk dilakukan pengoptimalan desain untuk kinerja terbaik, seperti mengatur tempat atau letak produk saat proses pencetakan, mengatur parameter-parameter seperti suhu bed, suhu nozzle, dan lain-lain.
Polylactic Acid atau lebih dikenal dengan PLA adalah filament yang banyak digunakan karena bersifat biodegradable atau mudah terurai, sehingga lebih ramah lingkungan. Hal itu karena PLA terbuat dari bahan alami seperti pati yang digunakan untuk polimerisasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi fan cooling speed, printing speed dan layer height terhadap akurasi geometri produk pada 3D printing serta pemilihan parameter agar didapatkan hasil yang paling optimal.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 1 faktor yang signifikan dan 2 faktor yang tidak signifikan. Faktor yang signifikan adalah fan cooling speed, sedangkan printing speed dan layer height tidak signifikan. Persen kontribusi dari fan cooling speed adalah sebesar 39,52 %, printing speed sebesar 2,99 % dan layer height sebesar 11.98 %.
Variabel optimal pada penelitian ini adalah fan cooling speed level 2 yaitu 100%, printing speed level 2 yaitu 70 mm/s, dan layer height level 1 yaitu 0,1 mm. dengan pemilihan parameter tersebut maka hasil yang diperoleh akan menjadi optimal.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]