Show simple item record

dc.contributor.authorLESTARI, DWI YUNI
dc.date.accessioned2024-07-11T02:27:34Z
dc.date.available2024-07-11T02:27:34Z
dc.date.issued2023-07-20
dc.identifier.nim190110301016en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121914
dc.description.abstractSkripsi ini tentang konversi lahan Perkebunan Kendenglembu, Desa Karangharjo, Glenmore-Banyuwangi tahun 2013-2020. Permasalahan dalam skripsi ini yaitu (1) alasan Perkebunan Kendenglembu melakukan konversi lahan dari tanaman kakao dan karet ke tanaman tebu (2) proses terjadinya konversi lahan (3) dampak konversi lahan bagi tenaga kerja lepas. Metode yang digunakan, metode sejarah oleh Louis Gottschalk yang meliputi empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pendekatan yang digunakan adalah sosiologi ekonomi, dengan teori ekonomi oleh Marshall, yaitu ilmu yang mempelajari usaha individu dalam ikatan pekerjaan di kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini menunjukkan, tahun 2013 Perkebunan Kendenglembu melakukan konversi lahan ke tebu berdasarkan kebijakan dari PTPN XII berkaitan dengan berdirinya Industri Gula Glenmore. Sebelum adanya konversi lahan, tenaga kerja lepas memiliki keterampilan pada tanaman karet dan kakao yang menjadi komoditi utama. Tenaga kerja terbagi menjadi tenaga kerja tetap dan lepas. Tenaga kerja tetap mayoritas diduduki oleh seorang asisten, dan mandor dengan upah bulanan. Tenaga kerja lepas mayoritas menjadi petani kebun dengan upah harian. Pasca adanya konversi lahan, menimbulkan dampak bagi pekerja lepas, pasalnya tanaman tebu perawatannya tidak setiap hari dilakukan seperti halnya kakao dan karet. Kurangnya pengalaman tenaga kerja lepas saat pemanenan tebu, membuat pihak perkebunan lebih banyak mendatangkan tenaga kerja dari Jember dan Bondowoso. Lapangan kerja bagi pekerja lepas menjadi terbatas, sedangkan penghasilan didapatkan apabila tersedianya pekerjaan. Berkurangnya penghasilan yang didapatkan, mengarah pada rendahnya pendidikan yang ditempuh anak-anak pekerja lepas. Akibatnya muncul pekerjaan baru, seperti menjadi TKI di luar kota, sopir taxi, menjadikan peternakan yang semula menjadi pekerjaan sampingan kini lebih diutamakan.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Latifatul Izzah, M.Hum dan Dr. Eko Crys Endrayadi, M.Humen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherILMU BUDAYAen_US
dc.subjectPTPN XIIen_US
dc.subjectPERKEBUNANen_US
dc.subjectPERKEBUNAN KENDENGLEMBUen_US
dc.subjectTENAGA KERJA LEPASen_US
dc.subjectKEBIJAKAN PTPN XIIen_US
dc.subjectKONVERSI LAHANen_US
dc.subjectKONDISI SOSIAL EKONOMIen_US
dc.titleKonversi Lahan di Perkebunan Kendenglembu Kecamatan Glenmore Banyuwangi Tahun 2013-2020en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiILMU SEJARAHen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Latifatul Izzah, M.Humen_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Eko Crys Endrayadi, M.Humen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_April_2024en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_07_tanggal 10en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record