dc.description.abstract | Pasien yang menjalani hemodialisis memiliki berbagai stressor terhadap penyakitnya dan berusaha untuk mengatasinya dengan memperhatikan keluarga, sosial, program pengobatan, dan budaya. Oleh karena itu, faktor psikososial seperti pengetahuan, motivasi, koping, dukungan lingkungan dari keluarga, petugas kesehatan, dan depresi merupakan faktor potensial dalam keberhasilan intervensi pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor psikososial yang mempengaruhi kepatuhan pasien hemodialisis dalam menjalani terapi. Penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel adalah 90 responden, dihitung dengan G Power (f2 = 0,17; α = 0,05; β = 0,75) dan diambil dengan simple random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden patuh menjalani program hemodialisis (90%), dengan pengetahuan baik (93,3%), motivasi baik (100%), koping baik (91,1%), dukungan keluarga baik (90%), petugas kesehatan baik. mendukung (88,9%), dan tidak mengalami depresi (90%). Model yang disusun fit (F = 236,613; p = 0,001; R2 = 0,945). Uji parsial menunjukkan bahwa pengetahuan, motivasi, koping, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, dan depresi berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan menjalani program hemodialisis (t=2.234, t=5.344, t=3.473, t=6.457, t= 4.887, t= 4.190, p=0.001). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor psikososial (pengetahuan, motivasi, koping, dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan, dan depresi) secara simultan maupun parsial mempengaruhi kepatuhan menjalani program hemodialisis. Untuk meningkatkan asuhan pasien CKD yang menjalani hemodialisis, perawat harus memperhatikan faktor psikososial pasien untuk meningkatkan kepatuhan dan kualitas pelayanan hemodialisis. | en_US |