dc.description.abstract | Salah satu PTM dengan tingkat kematian terbesar di dunia adalah kanker
dengan urutan kedua setelah penyakit kardiovaskuler. Pekerjaan dalam bidang
pertanian menjadi salah satu penyumbang kejadian kanker. Pasien kanker akan
menghadapi banyak keluhan pada perubahan tubuh dan interaksinya dengan orang
lain. Perubahan yang dialami membutuhkan waktu penyesuaian yang tidak
singkat dan dapat mempengaruhi konsep dirinya. Konsep diri yang dimiliki petani
merupakan dasar motivasi dan perilaku untuk menjadi petani yang baik. Petani
yang memiliki pandangan negatif pada kondisinya dapat menimbulkan perasaan
tidak berdaya sehingga akan mempengaruhi motivasinya untuk mengatasi
masalah yang dihadapi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep diri
petani yang menjalani kemoterapi meliputi identitas diri, citra tubuh. ideal diri,
harga diri, dan peran diri.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif.
Pengambilan sampel penelitian sebanyak 58 petani yang menjalani kemoterapi di
Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Kabupaten Jember dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner tentang konsep diri yang terdiri dari indikator identitas diri, citra tubuh,
ideal diri, harga diri, dan peran diri. Teknik analisa data yang digunakan adalah
analisis univariat dengan hasil gambaran atau deskripsi dari distribusi frekuensi
dan persentase setiap indikator konsep diri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik rata-rata usia responden
adalah 51,43 tahun dengan mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 50
responden (86,2%), tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) dengan jumlah 30
responden (51,7%), bekerja paruh waktu sebanyak 33 repsonden (56,9%), jenis
petani terbanyak adalah petani padi sebanyak 34 responden (58,6%), lama
kemoterapi ≤ 1 tahun sebanyak 52 responden (89,7%), dan jenis kanker kanker
payudara sebanyak 36 responden (62,1%).
Sedangkan komponen dalam konsep diri petani yang menjalani
kemoterapi meliputi identitas diri, citra tubuh, ideal diri, harga diri, dan peran diri.
Pada penilaian identitas diri didapatkan 31 responden (53,4%) memiliki identitas
diri lemah, citra tubuh negatif sebesar34 responden (58,6%), ideal diri negatif
didapatkan 37 responden (63,8%), harga diri rendah sebesar 33 responden
(56,9%), dan peran diri terganggu sejumlah 33 responden (56,9%). Penilaian pada
konsep diri juga dikategorikan negatif sebesar 31 responden (53,4%).
Hasil penelitian konsep diri petani yang menjalani kemoterapi di Rumah
Sakit Tingkat III Baladhika Husada Kabupaten Jember dikategorikan negatif
dengan persentase 53,4%. Pada penilaian menurut indikator didapatkan 31
responden (53,4%) memiliki identitas diri lemah, 34 responden (58,6%) memiliki
citra tubuh negatif, 37 responden (63,8%) memiliki ideal diri negatif, sebesar 33
responden (56,9%) memiliki harga diri rendah, dan 33 responden (56,9%)
memiliki peran diri terganggu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa petani yang
menjalani kemoterapi memiliki konsep diri negatif. Peneliti berasumsi konsep diri
negatif dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti perubahan kondisi tubuh,
peran dalam keluarga, dan perubahan dalam hubungan sosial selama pasien
menjalani kemoterapi. Penelitian ini dapat menjadi dasar bagi perawat untuk
meningkatkan asuhan keperawatan kepada pasien yang tidak hanya berfokus pada
penyakit, namun juga memperhatikan kondisi dan kebutuhan psikologis
khususnya konsep diri pasien selama menjalani kemoterapi. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Utama : Ns. Nurfika Asmaningrum, S.Kep., M.Kep., Ph.D
Dosen Pembimbing Anggota : Ns. Dicky Endrian Kurniawan, S.Kep., M.Kep | en_US |