Show simple item record

dc.contributor.authorFITRIANI, Dwi
dc.date.accessioned2024-06-20T06:59:10Z
dc.date.available2024-06-20T06:59:10Z
dc.date.issued2024-01-20
dc.identifier.nim202310101118en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121712
dc.description.abstractKasus pernikahan anak atau pernikahan dini di Indonesia masih sangat mengkhawatirkan. Di dalam Di daerah pedesaan, masih banyak tradisi menikahkan anak. Orang tidak berpikir tentang dampak yang mungkin terjadi. Dampak pernikahan dini dapat berdampak pada banyak hal, seperti kesehatan reproduksi dan psikologis. Dampak reproduksi yang dapat yang terjadi adalah keguguran, perdarahan postpartum, preeklampsia, plasenta previa, dan dismenore. Kondisi reproduksi perempuan di pedesaan khususnya pertanian, perlu mendapat perhatian lebih karena mereka hidup di lingkungan yang terkena banyak bahan kimia, seperti pestisida. Intensitas pestisida ini Paparan tersebut dapat membuat wanita usia subur berisiko mengalami gangguan reproduksi gangguan. Selain kesehatan reproduksi, orang yang menikah dini juga bisa mengalami depresi karena beban mental yang mereka terima terlalu berat usia mereka. Masyarakat perlu belajar tentang dampak pernikahan dini; mereka perlu melakukannya mengetahui cara mengatasi permasalahan yang terjadi jika mengalami permasalahan kesehatan mereka. Pernikahan dini harus dihentikan agar tidak terjadi dampak buruk generasi ke generasi dan terus menerus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pernikahan dini terhadap kesehatan reproduksi perempuan di bidang pertanian Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan a pendekatan fenomenologis untuk mengeksplorasi pengalaman pernikahan dini pelaku. Peserta perempuan berjumlah 11 orang. Wawancara mendalam dengan peserta melakukan pengumpulan data, kemudian nand dianalisis menggunakan Colaizzi metode. Hasil penelitian ini menunjukkan lima tema yang menggambarkan pengalaman perempuan yang terlibat dalam pernikahan dini mengenai dampaknya terhadap reproduksi mereka dan kesehatan psikologis. Peran perawat sangat dibutuhkan dalam hal ini; Perawat harus mampu meningkatkan proses pelayanan di masyarakat kepada masyarakat maksimal, seperti memberikan pendidikan kesehatan mengenai sistem reproduksi, pemeriksaan rutin di posyandu, dan lainnya untuk mencegah terjadinya pernikahan dini lebih umum.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectpernikahan dinien_US
dc.subjectdampak terhadap kesehatan reproduksien_US
dc.subjectdampak terhadap psikologien_US
dc.titleStudi Fenomenologi: Dampak Pernikahan Dini terhadap Kesehatan Reproduksi Perempuan di Daerah Pertanian Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Dini Kurniawati, S.Kep., M.Psi., M.Kep., Sp. Kep.Maten_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Iis Rahmawati, S.Kp., M.Kesen_US
dc.identifier.validatorrevaen_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_06_tanggal 20en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record