Konsep Penataan Pedagang Kaki Lima Pada Jalan Jawa Kabupaten Jember
Abstract
Berdasarkan data tahun 2016 hingga 2018, PKL Jalan Jawa atau PKL Jalan Jawa mengalami peningkatan dari 131 menjadi 147 PKL. Pengaturan dari koridor sepanjang Jalan Jawa pada tahun 2008 hingga 2014 tidak memberikan dampak yang berarti, karena PKL masih menggunakan jalur pejalan kaki dan bahu jalan, penyebabnya macet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi faktor-faktor, mengidentifikasi persepsi masyarakat, mengidentifikasi alternatif konsep penataan menurut ahli, dan mampu memberikan gambaran mengenai konsep penataan Java Pedagang kaki lima. Pengambilan sampel menggunakan lemeshow dan purposive sampling. Analisis teknik menggunakan analisis deskriptif, analisis AHP, analisis ruang dan situs. Berdasarkan hasil penelitian, faktor dampak meliputi aspek fisik, kegiatan dan lokasi, dipengaruhi oleh aspek pengendalian kegiatan dan ruang pemanfaatan, menimbulkan dampak terhadap penataan ruang, juga dapat dipicu oleh faktor ekonomi, sehingga PKL memilih lokasi yang tidak sesuai fungsi mereka. Berdasarkan hasil persepsi, mayoritas masyarakat tidak setuju keberadaan PKL di Jalan Jawa dan diyakini bahwa PKL mempengaruhi kebersihan dan kemacetan lalu lintas. Kurangnya kebersihan di Jalan Jawa dan perlunya meningkatkan keamanan dan kondisi parkir menjadi alasan pentingnya sebuah konsep yang tepat untuk penataan PKL. Kemudahan menjangkau jalan Lokasi vendor adalah salah satu alasan orang terus membeli. Konsep skywalk dianggap tepat berdasarkan hasil kesenjangan dari responden masyarakat data dan AHP dari perangkat daerah.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4098]