Citra Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Where The Wild Ladies Are Karya Matsuda Aoko: Kajian Feminisme Liberal
Abstract
Kajian ini dilatarbelakangi oleh narasi tokoh-tokoh perempuan yang menghadapi ketidakadilan gender dan tuntutan patriarki dengan tekad dalam mengejar kebebasan dan kesetaraan. Penerapan pendekatan feminisme liberal pada kumpulan cerpen Where the Wild Ladies Are karya Matsuda Aoko memberikan konteks relevan terkait kesetaraan gender dan otonomi perempuan.
Kajian ini bertujuan mengungkap unsur struktural yang dibahas yaitu tema, penokohan, dan konflik kemudian dianalisis untuk menemukan keterkaitan antarunsur, sehingga mempermudah dalam analisis aspek-aspek feminisme liberal. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Objek material berupa kumpulan cerpen Where the Wild Ladies Are Karya Matsuda Aoko (2022) dengan fokus sembilan cerpen bertema feminis. Objek formal didasarkan pada teori struktural dan teori feminisme, khususnya feminisme liberal yang mempermudah dalam analisis aspek-aspek feminisme liberal. Satuan analisis berupa kalimat, paragraf, atau wacana yang menjadi relasi unsur struktural dengan feminisme liberal.
Hasil analisis struktural menunjukkan adanya keterkaitan antarunsur antara tema, penokohan, dan konflik dalam sembilan cerpen kumpulan Where the Wild Ladies Are. Sembilan cerpen yang dikaji mencakup tema beragam seperti kepercayaan diri, penerimaan diri, perjuangan ibu tunggal, pengabdian di kuil, pencarian kebebasan, kesetiaan cinta, kecemburuan, hingga misteri di tempat kerja. Setiap cerpen mengangkat tema khusus yang relevan dengan keterkaitan antarunsur melalui konflik fisik dan batin tokoh utamanya, seperti “Memoles Diri” tentang kepercayaan dan penerimaan, “Yang Perempuan Dapat Lakukan” tentang perjuangan ibu tunggal dan persahabatan, serta “Aku Punya Super Power” yang membahas penerimaan diri dalam menghadapi penyakit eksim, "Hidup Kuzuha" menyoroti proses penerimaan diri dan kekeluargaan, "Yang Membara Adalah Jiwa" menekankan pengabdian dan penerimaan diri, dan "Kehidupan Enoki" mengupas tema kebebasan dari tuntutan sosial, "Kekasihku" mengeksplorasi cinta mendalam dan pengorbanan, "Cemburu" membahas tema kecemburuan terhadap perselingkuhan suaminya, dan "Semesta Perempuan Liar" mengangkat misteri di tempat kerja melalui konflik fisik dan batin tokoh utama Shigeru.
Hasil analisis feminisme liberal menggambarkan citra perempuan dengan fokus pada pemberdayaan sehingga membuat mereka berani menentukan pilihan sesuai kebutuhan dan nilai diri. Sembilan cerpen mencerminkan aspek-aspek feminisme liberal yang menunjukkan adanya kesetaraan hak. Cerpen “Memoles Diri” dan “Aku Punya Super Power” menunjukkan citra diri perempuan pada aspek fisik yang mengeksplorasi tekanan bagi perempuan terhadap standar kecantikan patriarki, kesetaraan hak dari kedua cerpen berupa penolakan terhadap standar kecantikan dan pemahaman bahwa kecantikan subjektif adalah pemberdayaan bagi perempuan. Cerpen “Yang Perempuan Dapat Lakukan” menunjukkan citra sosial perempuan pada aspek citra perempuan dalam masyarakat, kesetaraan hak yang terdapat dalam cerpen berupa kebebasan pilihan perempuan yang bercerai dan menjadi ibu tunggal, sehingga menciptakan solidaritas antarperempuan sebagai bentuk pemberdayaan dan penolakan terhadap stereotip negatif. Cerpen “Hidup Kuzuha” dan “Kekasihku” menunjukkan citra sosial dan citra diri perempuan dengan aspek kesetaraan hak berupa pembebasan perempuan dari norma patriarki terkait peran perempuan, pernikahan, kebebasan mengejar hobi dan karir, serta kebebasan untuk menentangan norma patriarki dalam mencapai kesetaraan gender. Cerpen "Semesta Perempuan Liar" menunjukkan citra fisik perempuan yang berupa gambaran perempuan dalam dunia kerja serta tanggung jawabnya, kesetaraan hak dalam cerpen ditunjukkan melalui perekrutan pekerja tanpa diskriminasi gender, sehingga menciptakan gambaran perubahan positif dalam mencapai kesetaraan dan menghapus stereotip gender.