Show simple item record

dc.contributor.authorTAMA, Dhimas Aura Bhagas
dc.date.accessioned2024-06-19T02:28:05Z
dc.date.available2024-06-19T02:28:05Z
dc.date.issued2024-01-18
dc.identifier.nim170110401031en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121547
dc.description.abstractFilm merupakan media yang mampu mengekspresikan berbagai emosi manusia. Kesedihan menjadi salah satu emosi yang paling sering ditampilkan dalam film. Penggambaran kesedihan pada film meliputi pengalaman manusia yang menyakitkan, seperti kehilangan, perpisahan, atau kegagalan. Sinematografi menjadi bagian dalam audiovisual yang tidak dapat dilepaskan dalam membentuk visualisasi kesedihan pada film. Penggunaan sinematografi yang tepat dapat memperkuat dan memperdalam visualisasi emosi kesedihan pada film. Story of Kale merupakan salah satu film yang menggunakan sinematografi dalam membangun visualisasi kesedihannya. Penelitian dilakukan guna mendeskripsikan bagaimana peran sinematografi pada visualisasi kesedihan tokoh Kale dalam film Story of Kale. Tahapan kesedihan manusia secara umum menurut Kubler-Ross meliputi denial (penyangkalan), anger (kemarahan), bargaining (tawar-menawar), depression (depresi), serta acceptance (penerimaan). Analisis framing sinematografi berupa camera angle, jarak kamera, dan pergerakan kamera diperlukan guna mengetahui peran sinematografi pada visualisasi kesedihan tokoh Kale dalam film Story of Kale. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data secara observasi dan studi dokumentasi. Sumber data terdiri dari sumber data primer (film Story of Kale) dan sumber data sekunder (skripsi, artikel online, atau sumber lain yang berkaitan dengan film Story of Kale). Teknik analisis data menggunakan model komponen analisis yang terdiri dari reduksi data, sajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasinya. Hasil penelitian adalah sinematografi berhasil mendukung visualisasi kesedihan pada tujuh adegan utama kesedihan. Camera angle yang dominan dalam adalah high angle karena memberikan kesan lemah dan terpuruk. Jarak kamera yang dominan adalah medium close up dan medium shot karena dapat secara jelas memperlihatkan perubahan gestur dan eskpresi kesedihan Kale. Pergerakan kamera yang dominan adalah handheld karena dapat menandakan ketidakstabilan emosi Kale yang berada dalam kesedihan. Sinematografi berperan untuk meningkatkan intensitas emosi kesedihan tokoh Kale melalui aspek framing (camera angle, jarak, dan pergerakan kamera). Sinematografi memungkinkan penonton untuk lebih memahami dan merasakan rasa sedih yang dialami tokoh Kale dalam film Story of Kale.en_US
dc.description.sponsorshipDenny Antyo Hartanto, S.Sn., M.Sn. Soekma Yeni Astuti, S.Sn., M.Sn.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectFilmen_US
dc.subjectFilm Story of Kaleen_US
dc.titlePeran Sinematografi pada Visualisasi Kesedihan Tokoh Kale dalam Film Story of Kaleen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiProgam Studi Televisi dan Filmen_US
dc.identifier.pembimbing1Denny Antyo Hartanto, S.Sn., M.Sn.en_US
dc.identifier.pembimbing2Soekma Yeni Astuti, S.Sn., M.Sn.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_ratna_juni_2024en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_06_tanggal 19en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record