Show simple item record

dc.contributor.authorAtik Kurniawati
dc.contributor.authorIDA Ratna Dewanti
dc.date.accessioned2013-09-25T08:18:30Z
dc.date.available2013-09-25T08:18:30Z
dc.date.issued2013-09-25
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/1214
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Jember telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818en_US
dc.description.abstractDaun wungu (Graptophyllum pictum (L) Griff) adalah salah satu tanaman tradisional yang secara empiris biasa digunakan sebagai obat di Indonesia. Penggunaan yang populer sebagai obat wasir dan bengkak (antiinflamasi).Selain itu juga untuk mengobati penyakit batuk darah. Batuk darah merupakan salah satu gejala dari penyakit tuberkulosis. Daun wungu (Graptophyllum pictum (L) Griff) mengandung senyawa flavonoid, alkoloid, pectin, soponin, tanin, dan steroid. Komponen imunomodulator daun wungu belum banyak diteliti. Selain itu, potensinya. untuk meningkatkan ketahanan terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis belum pernah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan mengekstraksi dan mengisolasi komponen imunomodulator pada daun wungu, dan menganalisis aktivitas imunomodulasinya terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis. Metode. Penelitian dibagi dua tahap. Pertama, isolasi komponen imunodulator. Sebelum isolasi, terlebih dahulu harus ditentukan jenis komponen (zat aktif) dari daun wungu yang bersifat imunomodulator, dengan cara melakukan skrining fitokimia dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan berbagai pereaksi geser. Setelah didapatkan hasil positif senyawa dari daun wungu yang diduga mempunyai efek imunomodulator dilanjutka dengan penelitian pada darah tikus yang dinfeksi dengan M.tuberculosis. Setelah tikus diberi konsumsi daun wungu, diperkirakan di dalam darahnya mengandung epitop antigen daun wungu (komponen imunomodulator), yang bisa dideteksi berdasarkan imunoreaktivitasnya terhadap antibodi dalam darah tikus. Pengamatan aktivitas imunomodulator dari daun wungu dengan menguji fagositosis makrofag melalui ekspresi dari CD14, TLR1 dan ekspresi TNF α. Penelitian tahap kedua, menguji aktivitas imunomodulator tersebut (hasil tahap I) pada respons imun terhadap infeksi Mycobacterium tuberculosis dan pemberian OAT (Obat Anti Tyberculosis) pada tikus Analisis dilakukan pada perbedaan kelainan histopatologis jaringan parenkim paru dan diperiksa kadar IFN-gamma, IL-10 dan TGF betha serta dilakukan penghitungan jumlah Mycobacterium tuberculosis pada paru tikus. Manfaat pada pengembangan ilmu pengetahuan yaitu dengan penemuan ini membuka wawasan mengenai kemampuan daun wungu yang poten sebagai imunomodulator untuk meningkatkan respons imun Th1 dan Th2 pada tikus wistar yang diinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Pada penggunaan praktis di masyarakat, penemuan ini apabila diteruskan dengan uji klinis diharapkan daun wungu dapat digunakan sebagai obat penunjang pada pengobatan tuberkulosis karena kemampuannya untuk menurunkan risiko kerusakan jaringan paru. Kata Kunci : Daun wungu, imunomodulator,Mycobacterium tuberculosisen_US
dc.description.sponsorshipFundamentalen_US
dc.publisherFKG-2011en_US
dc.subjectZat Aktif Daun Wunguen_US
dc.subjectGraftophyllum pictum L.griffen_US
dc.subjectImunomodulatoren_US
dc.subjectInfeksi Mycobacterium tuberculosisen_US
dc.titleIsolasi Zat Aktif Daun Wungu (Graftophyllum pictum L.griff) sebagai Imunomodulator serta Uji Aktivitasnya terhadap Infeksi Mycobacterium tuberculosis.en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record