dc.contributor.author | NUGROHO, Abiyoso Adhi | |
dc.date.accessioned | 2024-06-13T03:02:42Z | |
dc.date.available | 2024-06-13T03:02:42Z | |
dc.date.issued | 2024-02-01 | |
dc.identifier.nim | 172010101060 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121437 | |
dc.description.abstract | Vector Borne Diseases merupakan penyakit infeksi yang ditimbulkan oleh
bakteri, parasit dan virus yang ditularkan oleh vektor arthropoda. Culex
quinquefasciatus merupakan salah satu vektor yang berperan dalam menyebarkan
filariasis, Japanese encephalitis, dan, Rift valley fever. Pengendalian terhadap
vektor nyamuk dilakukan melalui insektisida sintetik, namun penggunaan secara
berulang-ulang mendorong timbulnya resistensi. Jeruk merupakan tanaman yang
memiliki efek larvasida. Kulit jeruk mengandung senyawa flavonoid, saponin,
serta limonoid yang dapat membunuh larva nyamuk. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah ekstrak kulit jeruk siam (Citrus nobilis Lour) memiliki
pengaruh terhadap larva Culex quinquefasciatus instar III/IV.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian true experimental dengan metode
simple random sampling. Konsentrasi yang ditetapkan berupa 0,0625%, 0,125%,
0,25%, 0,50%, 0,75% serta 1%. Penelitian telah menetapkan kelompok kontrol,
yaitu kontrol negatif (aquades), serta kontrol positif (Temefos 1%). Setiap
kelompok telah diberikan 25 larva Culex quinquefasciatus instar III/IV disertai
dengan empat kali replikasi. Larva Culex quinquefasciatus ditempatkan secara
random ke dalam setiap kelompok konsentrasi. Penelitian dilakukan selama 24
jam untuk menghitung persentase kematian, serta mencari nilai LC50 pada larva
Culex quinquefasciatus yang sudah terpapar kelompok konsentrasi.
Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan signifikan antara angka
mortalitas konsentrasi ekstrak kulit jeruk siam dengan Temefos 1%. Hasil uji
Mann-Whitney menunjukkan setiap konsentrasi memiliki perbedaan angka
mortalitas dengan Temefos, kecuali angka mortalitas konsentrasi 1%. Hasil Uji
Nilai LC50 yang didapatkan dari uji probit adalah 0,28%, sehingga konsentrasi
0,28% ekstrak kulit jeruk siam dapat membunuh 50% kelompok larva Culex
quinquefasciatus selama 24 jam. Kesimpulan dari penelitian ini, terdapat aktivitas
larvasida dari ekstrak kulit jeruk siam yang dapat berpengaruh terhadap larva
Culex quinquefasciatus instar III/IV. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Utama : dr.Bagus Hermansyah, M.Biomed.
Dosen Pembimbing Anggota : dr.Dwita Aryadina Rachmawati, M. Kes., FISPH, | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Kedokteran | en_US |
dc.subject | Ekstrak Kulit Jeruk Siam (Citrus nobilis lour) | en_US |
dc.subject | Larva Nyamuk | en_US |
dc.subject | Aktivitas Larvasida | en_US |
dc.title | ktivitas Larvasida Ekstrak Kulit Jeruk Siam (Citrus nobilis Lour) terhadap Larva Nyamuk Culex quinquefasciatus Instar III/IV” | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Pendidikan Kedokteran | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | dr.Bagus Hermansyah, M.Biomed | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | dr.Dwita Aryadina Rachmawati, M.Kes. | en_US |
dc.identifier.validator | Kacung- 7 Mei 2024 | en_US |
dc.identifier.finalization | 0a67b73d_2024_06_tanggal 13 | en_US |