Analisis Fraud Hexagon Theory terhadap Kecurangan (Fraud) di Sektor Pemerintah (Studi Empiris pada Badan dan Dinas Kabupaten Situbondo)
Abstract
Maraknya kasus kecurangan di Indonesia terutama dalam bentuk korupsi menimbulkan kerugian secara material dan non material sehingga diperlukan tindakan atau pencegahan terhadap kecurangan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan teori fraud hexagon untuk menganalisis faktor terjadinya fraud untuk mengatasi masalah fraud. Tujuan penelitian ini untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel kesesuaian kompensasi, kompetensi, integritas, sistem pengendalian internal, moralitas individu dan gaya kepemimpinan terhadap terjadinya kecurangan di lingkungan badan dan dinas Situbondo. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada pegawai badan dan dinas Kabupaten Situbondo. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan sampel sejumlah 88 pegawai badan dan dinas Kabupaten Situbondo. Metode penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan menggunakan tahapan analisis statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik yang terdiri atas uji normalitas data, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas, serta pengujian hipotesis yang terdiri atas analisis regresi linear berganda, uji F, uji t dan koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian menunjukkan variabel kesesuaian kompensasi, kompetensi, kompetensi, integritas, dan sistem pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecurangan (fraud) di lingkungan badan dan dinas Kabupaten Situbondo, Moralitas individu dan gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kecurangan di lingkungan badan dan dinas Kabupaten Situbondo.