dc.contributor.author | HAFA, Muhammad Rafi'uddin | |
dc.date.accessioned | 2024-06-11T07:07:46Z | |
dc.date.available | 2024-06-11T07:07:46Z | |
dc.date.issued | 2024-04-05 | |
dc.identifier.nim | 202010101003 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121342 | |
dc.description.abstract | Tuberkulosis resistan obat (TB RO) terjadi ketika bakteri M.tb mengalami resistansi terhadap salah satu atau beberapa jenis obat anti tuberkulosis (OAT). Menurut laporan dari WHO, dari seluruh kasus TB di dunia pada tahun 2021, sekitar 450 ribu kasus merupakan TB resistan obat (TB RO). Tingkat keberhasilan pengobatan TB RO di Indonesia pada tahun 2019 yaitu sebesar 47%. Angka tersebut masih berada di bawah target keberhasilan tingkat global yaitu 60% dan jauh di bawah target nasional yaitu sebesar 80%. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan TB RO yaitu komorbid. Pasien TB RO dengan komorbid akan mengalami penurunan fungsi imun dan mengalami interaksi antar obat yang menyebabkan efek samping tidak menguntungkan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara komorbid terhadap keberhasilan pengobatan TB RO dan mengidentifikasi karakteristik pasien TB RO di RSD dr. Soebandi Jember tahun 2018-2022. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan penelitian cross sectional yang dilakukan di RSD dr. Seoebandi Jember. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2023. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu total sampling. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh pasien TB RO yang sudah selesai dalam pengobatan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari rekam medis. Besar sampel yang diperoleh yaitu sejumlah 228 pasien. Data yang diambil meliputi karakteristik pasien TB RO, status komorbid, dan hasil akhir pengobatan pasien TB RO. Berdasarkan data penelitian yang didapatkan, pasien TB RO didominasi oleh jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 138 pasien (60,5%). Kelompok usia yang pasien paling banyak yaitu kelompok usia 41-60 tahun yang berjumlah 103 pasien (45,2%). Tingkat pendidikan pasien pasien paling banyak dari data yang ada yaitu ada pada tingkat SD dengan jumlah 59 pasien (25,9%). Berdasarkan kelompok
komorbid, 143 pasien (63,2%) tidak memiliki komorbid, 72 pasien (31,1%) memiliki 1 komorbid, dan 13 pasien memiliki >1 komorbid. Hasil uji chi square menunjukan bahwa secara statistik status komorbid (p value=0,000 dan OR=3,19)
pada pasien TB RO memiliki pengaruh terhadap keberhasilan pengobatan yang TB RO. Komorbid DM (p value=0,018 dan OR=2,17) dan HIV (p value=0,026 dan OR=9,31) juga memiliki pengaruh terhadap keberhasilan pengobatan TB RO. Komorbid CKD (p value=0,501) dan hepatitis kronis (p value=1,00) secara statistik tidak memiliki hubungan dengan keberhasilan pengobatan TB RO. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Utama : Dr. dr. Diana Chusna Mufida, M.Kes.
Dosen Pembimbing Anggota : dr. Desie Dwi Wisudanti, M.Biomed. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Kedokteran | en_US |
dc.subject | Hubungan Komorbid | en_US |
dc.subject | Pengobatan TB RO | en_US |
dc.subject | RSD dr. Soebandi Jember tahun 2018-2022 | en_US |
dc.title | Hubungan Komorbid Terhadap Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Resistan Obat di RSD dr. Soebandi Jember Tahun 2018-2022 | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Pendidikan Dokter | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Dr. dr. Diana Chusna Mufida, M.Kes | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | dr. Desie Dwi Wisudanti, M.Biomed | en_US |
dc.identifier.validator | Kacung- 18 April 2024 | en_US |
dc.identifier.finalization | 0a67b73d_2024_06_tanggal 11 | en_US |