dc.contributor.author | FATWA, Muhammad Iqba | |
dc.date.accessioned | 2024-06-06T23:17:56Z | |
dc.date.available | 2024-06-06T23:17:56Z | |
dc.date.issued | 2023-07-28 | |
dc.identifier.nim | 191810301055 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121173 | |
dc.description | validasi_repo_firli_Desember_2023_18; Finalisasi oleh Taufik Tgl 7 Juni 2024 | en_US |
dc.description.abstract | Kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu limbah yang
dihasilkan dari perkebunan. Kulit kakao memiliki jumlah yang besar seiring dengan
meningkatnya produksi buah kakao. Salah satu manfaat yang dapat dilakukan dari
kulit buah kakao adalah sebagai zat warna alami. Zat warna yang dapat dihasilkan
dari kulit buah kakao adalah tanin dan β-karoten yang memberikan warna cokelat
dan oranye. Zat warna alami dapat diperoleh dengan proses ekstraksi dari tanaman
atau organisme yang diinginkan. Zat warna alami memiliki kelemahan sehingga
perlu proses mordan dalam aplikasi zat warna alami. Kitosan merupakan salah satu
biopolimer yang dapat digunakan sebagai zat mordan.
Penelitian ini menggunakan variasi waktu ekstraksi zat warna dan variasi
jenis mordan. Ekstraksi zat warna kulit kakao dilakukan dengan pelarut akuades
pada suhu 60˚C dengan variasi waktu 1, 2, dan 3 jam. Ekstrak yang dihasilkan
mengandung positif tanin, tetapi negatif β-karoten. Variasi waktu ekstraksi zat
warna alami mempengaruhi kadar tanin yang dihasilkan. Kadar tanin yang
dihasilkan dengan variasi waktu 1, 2, dan 3 jam berturut-turut adalah 18.32; 18.67;
dan 17.93 ppm. Sampel hasil ekstraksi dianalisis menggunakan FTIR untuk
dibandingkan spektrumnya dengan asam tanat. Hasil spektrum IR gugus fungsi
ekstrak zat warna memiliki kesesuaian dengan asam tanat. Hasil ini dikonfirmasi
dengan munculnya gugus fungsi OH, gugus karbonil, dan C-O ester. Ekstrak zat
warna diaplikasikan pada kain yang telah dilakukan proses mordan. Larutan
mordan yang digunakan adalah kitosan, kitosan ikat-silang asam sitrat,
nanokitosan, dan nanokitosan ikat-silang asam sitrat. Penggunaan mordan berbasis
kitosan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil warna pada kain. Kain
dengan mordan memiliki warna yang lebih tua dibanding kain yang tidak dilakukan
proses mordan. Kain dengan mordan kitosan memiliki warna yang paling tua di
antara mordan lainnya. Penggunaan nanokitosan dan agen ikat-silang asam sitrat
dapat mempertahankan ketuaan warna yang dihasilkan kain. Hasil FTIR pada kain
yang dilakukan menunjukkan adanya penambahan gugus ester yang terbentuk
antara kitosan dengan zat warna. Kain juga diuji tahan luntur warna terhadap
pencucian. Pelapisan mordan berbasis kitosan memberikan ketahanan luntur warna
yang lebih baik dibanding tanpa pelapisan mordan. Kain yang dilapisi kitosan
memiliki nilai daya tahan luntur yang paling baik yaitu 4 (Baik). | en_US |
dc.description.sponsorship | Dwi Indarti, S.Si., M.Si.
Hendy Firmanto, S.T., M.Sc. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam | en_US |
dc.subject | KITOSAN | en_US |
dc.subject | SELULOSA | en_US |
dc.subject | LIMBAH | en_US |
dc.subject | KULIT KAKAO | en_US |
dc.title | Variasi Waktu Ekstraksi Zat Warna Kulit Kakao (Theobroma cacao L.) pada Kain Katun Pelapisan Mordan Berbasis Kitosan | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Jurusan Kimia | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Dwi Indarti, S.Si., M.Si. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Hendy Firmanto, S.T., M.Sc. | en_US |
dc.identifier.validator | validasi_repo_firli_Desember_2023_18 | en_US |
dc.identifier.finalization | Taufik | en_US |