dc.description.abstract | Kupu-kupu adalah kelompok serangga yang termasuk ke dalam Ordo
Lepidoptera atau serangga bersayap sisik. Kupu-kupu secara ekologis berperan
sebagai penyerbuk tumbuhan berbunga (pollinator). Hal ini menyebabkan
keberadaan kupu-kupu di suatu habitat menjadi penting bagi tumbuhan. Selain itu,
beberapa jenis kupu-kupu juga digunakan sebagai bioindikator kualitas lingkungan
karena sensitif terhadap pencemaran lingkungan khususnya pencemaran udara
contohnya anggota famili Papilionidae. Keanekaragaman jenis kupu-kupu
dipengaruhi oleh keanekaragaman jenis tumbuhan. Keanekaragaman jenis kupukupu di habitat yang dilindungi, dan belum mengalami degradasi cenderung lebih
tinggi jika dibandingkan dengan habitat yang telah mengalami degradasi dan alih
fungsi lahan. Salah satu habitat kupu-kupu yang belum mengalami degradasi yaitu
Hutan Pantai di Resort Bandealit Taman Nasional Meru Betiri. Akan tetapi, riset
terkait keanekaragaman jenis kupu-kupu di Resort Bandealit masih terbatas pada
beberapa area atau blok. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi dan
keanekaragaman jenis kupu-kupu subordo Rhopalocera di Hutan Pantai Resort
Bandealit Taman Nasional Meru Betiri.
Penelitian dilakukan pada bulan November 2022 – Februari 2023 di Hutan
Pantai Resort Bandealit Taman Nasional Meru Betiri (TNMB). Pengambilan data
kupu-kupu dilakukan pada bulan Januari 2023 di selama tiga hari pada pukul 08.00-
10.00 WIB dan pukul 13.00-15.00 WIB. Metode yang digunakan adalah jelajah.
Metode ini dilakukan dengan menyusuri jalan setapak yang terdapat di area hutan
pantai. Penangkapan kupu-kupu menggunakan jaring serangga. Penangkapan
kupu-kupu dilakukan ketika ditemukan kupu-kupu yang terbang dan hinggap pada
tumbuhan di area jelajah. Spesimen kupu-kupu yang telah ditemukan kemudian
diamati, dicatat karakter morfologi, dan dihitung jumlah individunya. Spesimen kupu-kupu yang mewakili tiap jenis lalu ditekan bagian toraks menggunakan jari
telunjuk dan ibu jari agar mati. Spesimen kupu-kupu yang telah mati, lalu disimpan
ke dalam kertas papilot. Parameter lain yang dicatat meliputi suhu udara,
kelembapan udara, intensitas cahaya, dan vegetasi yang digunakan kupu-kupu
sebagai tanaman pakan dan aktivitas lainnya. Proses deskripsi, identifikasi dan
analisis data dilakukan di Laboratorium Ekologi, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember. Analisis data
keanekaragaman jenis kupu-kupu dihitung menggunakan indeks keanekaragaman
Shannon-Wiener (H’) sedangkan data komposisi jenis diinterpretasikan dalam
bentuk tabel.
Jumlah individu dari seluruh jenis kupu-kupu yang ditemukan di lokasi
penelitian adalah sebanyak 106 individu. Berdasarkan hasil yang diperoleh, jumlah
individu kupu-kupu yang paling banyak ditemukan adalah Catopsilia sp. (24
individu), Orsotriaena sp. 1 (18 individu), sedangkan jumlah individu paling sedikit
ditemukan yaitu dari jenis Delias sp., Mycalesis sp. 2 dan 3, Junonia sp.1, Junonia
sp. 2, Junonia sp. 3, Ypthima sp. 2, Jamides sp. 2, dan Papilio sp dengan masingmasing berjumlah 1 individu. Berdasarkan hasil pencatatan faktor biotik
menunjukkan bahwa kupu-kupu yang ditemukan di lokasi penelitian umumnya
terdapat di tumbuhan seperti Lantana (Lantana camara), Rumput gajah
(Pennisetum purpureum), Pagoda (Clerodendrum paniculatum), Alang-alang
(Imperata cylindrica), Pandan duri (Pandanus tectorius), dan Ipomoea sp.. selain
itu, untuk hasil pengukuran faktor abiotik meliputi Intensitas cahaya memiliki ratarata yaitu 937 Lux, Suhu udara dengan rata-rata 32,3℃, dan Kelembapan udara
dengan rata rata 68,2%.
Kesimpulan dari riset ini adalah ditemukan 4 famili kupu-kupu (Lepidoptera)
dari subordo Rhopalocera yang terdiri dari 12 genus dan 20 jenis di Hutan Pantai
Resort Bandealit TNMB Nilai indeks keanekaragaman jenis kupu-kupu
(Lepidoptera: Rhopalocera) di Hutan Pantai Resort Bandealit tergolong sedang
yaitu sebesar 2,49. | en_US |