Show simple item record

dc.contributor.authorRAHMAN, Ahmad Sahla
dc.date.accessioned2024-06-06T08:03:21Z
dc.date.available2024-06-06T08:03:21Z
dc.date.issued2024-02-21
dc.identifier.nim201910901016en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121159
dc.description.abstractKabupaten Kutai Timur merupakan daerah yang memiliki potensi eksplorasi lebih lanjut untuk mengembangkan sumberdaya batubara. Permasalahan yang sering terjadi dalam eksplorasi batubara yaitu jarak lubang bor. Jarak lubang bor dalam eksplorasi batubara harus terus diteliti, dipertimbangkan, dan dioptimalkan karena faktor-faktor geologi dan ekonomi. Penelitian yang terus-menerus diperlukan untuk memahami sifat-sifat batubara dan formasi geologi. Sementara itu, pertimbangan ekonomi diperlukan untuk memastikan efisiensi dalam kegiatan pengeboran. Optimisasi jarak lubang bor dapat mengurangi biaya eksplorasi dan masih bisa mendapatkan hasil yang akurat dalam estimasi klasifikasi sumberdaya. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, penelitian ini dilakukan untuk mengoptimasi jarak lubang bor pada endapan batubara seam X di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dengan beberapa parameter yang digunakan yaitu kadar abu, nilai kalori, kadar air, total sulfur, dan ketebalan. Adapun tujuan yang harus diketahui untuk mengoptimasi jarak lubang bor pada penelitian ini yaitu mengetahui karakteristik lubang bor, analisis variografi, nilai relatif eror dengan metode Global Estimation Variance (GEV), dan optimasi jarak lubang bor (klasifikasi sumberdaya) dengan membandingkan nilai relatif eror dari GEV dengan SNI 5015:2019 pedoman pelaporan hasil eksplorasi, sumberdaya, dan cadangan batubara. Karakteristik lubang bor bisa dilihat dari beberapa parameter yaitu litologi lubang bor, analisis statistik deskriptif, dan kondisi geologi. litologi lubang bor pada penelitian ini dimulai dari Batupasir (Sandstone), Batulanau (Siltstone), Batu Lumpur (Mudstone), Serpihan batubara (Coaly Shale), Batubara (Coal), Sekis (Schist), Batu Besi (Ironstone). Sedangkan untuk Analisis statistik deskriptif parameter kualitas dan ketebalan batubara pada data 95 lubang bor telah dianggap berdistrbusi normal, karena koefesien variasi kurang dari 0,5. Distribusi normal tersebut dianggap sudah tidak memiliki dampak yang siginifikan untuk analisis selanjutnya. Analisis statistik ini digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengkarakteristik lubang bor sehingga dapat memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan dalam optimasi jarak lubang bor. Berdasarkan analisis kondisi geologi dari SNI 5015:2019 Kutai Timur untuk seam X termasuk dalam kondisi geologi moderat dengan tentang jarak titik pengamatan dan klasifikasi sumberdaya batubara denga jarak lubang bor antara 500 < x ≤ 1000 m (tereka), 250 < x < 500 (tertunjuk), x < 250 (terukur). Setelah mengetahui karakteristik lubang bor, maka analisis variogram bisa lakukan untuk perhitungan nilai relatif eror. Pada analisis ini, model sperical dengan omnidirectional digunakan untuk ketebalan lapisan dan kualitas batubara. Ketebalan menunjukkan range tertinggi yaitu 1440 m. Sementara total sulfur menunjukkan range terendah yaitu 300 m. Nilai nugget effect dan sill dalam konteks variasi kualitas dan ketebalan batubara dapat bervariasi tergantung pada karakteristik data. Nugget effect, sill, dan range digunakan untuk perhitungan nilai relatif eror dengan metode Global Estimation Variance. Pada penelitian ini kadar abu dan total sulfur menunjukkan nilai relatif eror yang tinggi dan klasifikasi sumberdaya yang bervariasi mulai dari 7,89% - 9,02% Terukur, antara 11.06 % - 17.97% Tertunjuk, dan 21.49% - 98.77% Tereka. Sehingga untuk klasifikasi sumberdaya batubara, kadar abu dan total sulfur menjadi acuan dasar digunakan sebagai analisis jarak lubang bor dengan beberapa skenario. Skenario jarak lubang bor yang dipakai yaitu 100, 250, 500, 750, 1000, 1500. Hasil penelitian ini parameter kadar adu dan total sulfur menunjukkan klasifikasi sumberdaya terukur, tertunjuk, tereka di peroleh jika jarak lubang bor kurang dari 250, antara 250 m – 500 m, dan lebih besar dari 500 m. Klasifikasi ini juga telah memenuhi jarak titik pengamatan untuk kondisi geologi moderat Kutai Timur sesuai dengan SNI 5015:2019 pedemon klasifikasi sumberdaya dan cadangan. Dengan demikian lubang bor yang ada pada penelitian ini dengan jarak rata-rata 100 m – 200 m di lapangan memenuhi syarat untuk sumberdaya terukur.en_US
dc.description.sponsorshipDPU Ir. Fanteri Aji Dharma Suparno, S.T.,M.T DPA Ir. Haeruddin, S.Si.,M.Ten_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectjarak lubang Boren_US
dc.subjectEndapan Batubaraen_US
dc.subjectKlasifikasi Sumberdayaen_US
dc.titleOptimasi jarak lubang bor untuk klasifikasi sumberdaya pada endapan batubara di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timuren_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknik Pertambanganen_US
dc.identifier.pembimbing1Ir. Fanteri Aji Dharma Suparno,S.T,.M.Sen_US
dc.identifier.pembimbing2Ir. Haeruddin,S.Si.,M.Ten_US
dc.identifier.validatorKacung- 6 Mei 2024en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_06_tanggal 06en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record