Analisis Metode Statistical Process Control (SPC) dan Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) Dalam Pengendalian Kualitas Produk Rokok Pada PR. Gagak Hitam Bondowoso
Abstract
Kualitas merupakan suatu ukuran dari nilai guna yang dimiliki oleh suatu
barang dan sesuai dengan standar produk yang ditetapkan perusahaan.
Ketidaksesuaian pada standar yang ditetapkan dapat menciptakan kerusakan
produk yang menyebabkan menurunnya kualitas produk. Kualitas memiliki fungsi
dan bertujuan sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen yang
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Pengendalian Kualitas merupakan
tindakan yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk atau
pelayanan dalam kegiatan operasional perusahaan. Berdasarkan hasil observasi
ditemukan fenomena yang terjadi berkaitan dengan adanya kerusakan produk
pada objek penelitian yaitu PR. Gagak Hitam Bondowoso dan menyebabkan
menurunnya kualitas produk. Maka hal yang dikaji dalam penelitian ini yaitu
Analisis Metode Statistical Process Control (SPC) dan Failure Mode And Effect
Analysis (FMEA) Dalam Pengendalian Kualitas Produk Rokok Pada PR. Gagak
Hitam Bondowoso.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas produk rokok dan menentukan solusi perbaikan serta
peningkatan kualitas produk rokok pada PR. Gagak Hitam Bondowoso. Metode
Penelitian dalam penyusunan skripsi ini menggunakan metode deskriptif
kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah jumlah produksi rokok
Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan jumlah rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT)
yang mengalami kerusakan pada periode penelitian. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer dan sekunder
tersebut diperoleh melalui hasil wawancara, pengamatan, dan dokumentasi.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode
Statistical Process Control (SPC) dan Metode Failure Mode And Effect Analysis
(FMEA).
Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa jumlah produk rusak masih
dalam batas kendali, namun tetap diperlukan pengendalian kualitas secara
berkelanjutan dan perbaikan kualitas produk dengan lebih optimal. Adapun jenis
kerusakan rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) yaitu kopong dengan jumlah 163
batang, isi keluar dengan jumlah 127 batang, terlalu padat dengan jumlah 175
batang, bentuk tidak mencorong dengan jumlah 106 batang, dan kotor dengan
jumlah 83.