Representasi Emosi Tokoh John Wick dalam Film Aksi John Wick
Abstract
Film aksi adalah genre dengan adegan laga spektakuler, efek visual yang
memukau, dan narasi yang menghibur. Salah satu film aksi yang mencuri
perhatian adalah John Wick. John Wick mengisahkan perjalanan seorang mantan
pembunuh bayaran terkenal yang terpaksa kembali ke dunia kejahatan setelah
hidup tenangnya terusik peristiwa tragis. Dalam perjalanannya, John Wick
dihadapkan pada berbagai tantangan dan musuh tangguh, sambil mengungkapkan
perubahan emosional dan perjalanan karakternya.
Representasi emosi dalam film aksi, termasuk dalam film John Wick,
memiliki relevansi penting dalam pengembangan narasi dan keterlibatan
penonton. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi emosi tokoh
utama John Wick dan bagaimana representasi tersebut mendukung alur cerita
adegan aksi dalam film John Wick. Tujuan khusus penelitian ini adalah
menganalisis penampilan emosi tokoh John Wick dalam adegan aksi dan menguji
pengaruh emosi tersebut terhadap perkembangan alur cerita.
Peneliti menggunakan teori alur menurut Nurgiyantoro yang terdiri dari
pengenalan, permasalahan, konflik, klimaks, dan penyelesaian. Pengklasifikasian
alur cerita ini mempermudahan penulis dalam menganalisis ekspresi emosi yang
ditampilkan tokoh utama. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif yang dilakukan di berbagai lokasi tidak terikat, mulai dari bulan Agustus
2022 hingga Juni 2023. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer berupa video film John Wick tahun 2014 yang diperoleh melalui
observasi film dan dokumentasi. Analisis emosi akan diilustrasikan dalam setiap
tahapan alur cerita yang disajikan dalam bentuk screen capture.
Tokoh utama film John Wick diperankan Keanu Reeves dan disutradarai
Chad Stahelski dengan durasi 1 jam 41 menit 12 detik. Film ini mengisahkan
tentang seorang mantan pembunuh bayaran legendaris yang telah pensiun. Setelah
kematian istrinya, John Wick mencoba pulih dari kesedihan dan melupakan masa
lalunya yang gelap. Namun, hidupnya berubah saat mobilnya dicuri dan anjing
kesayangannya dibunuh sekelompok penjahat. Kehilangan itu memicu
kembalinya John Wick ke dunia kejahatan. Dengan keahliannya yang legendaris,
John Wick melancarkan serangan brutal untuk mendapatkan keadilan dan balas
dendam.
Tokoh utama dalam alur cerita berperan sebagai pendukung melalui
representasi emosi pada setiap tahapan. Pada tahap pengenalan, emosi tokoh
utama tergambar melalui senyuman lebar, mata berbinar-binar, pencahayaan
terang, gerakan kamera halus, dan close-up. Tahap permasalahan menggambarkan
emosi tokoh utama dengan wajah tegang, mata berkaca-kaca, warna gelap dan
redup, musik pelan, gerakan kamera lambat, serta suara langkah kaki dan jeritan.
Konflik ditampilkan melalui wajah yang menegang, serangan tiba-tiba, angle
kamera dramatis, pencahayaan redup dengan bayangan, dan suara latar yang
menciptakan ketegangan. Pada tahap klimaks, emosi tokoh utama tergambarkan
melalui raut wajah tegang, gerakan cepat, intonasi suara keras, suara tembakan,
kejar-kejaran, dan pencahayaan dramatis yang menyorot wajah John Wick. Tahap
penyelesaian menggambarkan emosi tokoh utama melalui mata berkaca-kaca,
wajah tak berdaya, alis dan mata yang turun, pencahayaan gelap dan redup, musik
pelan, gerakan kamera lambat dan stabil, menciptakan suasana melankolis yang
membangkitkan emosi penonton.
Pengaruh emosi John Wick dalam film ini berperan penting dalam alur
cerita, memotivasi tindakan dan memperdalam kompleksitas karakternya. Emosi
yang ditampilkan membentuk aliran emosional, menciptakan ketegangan, dan
memberikan penyelesaian yang memuaskan. Melalui penelitian ini, saran yang
dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya adalah menganalisis emosi tokoh
utama yang ditinjau dari script ataupun teknik editing film, seperti penggunaan
pemotongan adegan, perubahan kecepatan, atau pengaturan tata suara.