Pengaruh Perlakuan Pasca Elektrodeposisi pada Elektroda CO-C dan Aplikasi pada Fia-Potensiometri untuk Penentuan Fosfat dalam Tanah
Abstract
Sistem pertanian presisi merupakan sistem manajemen pertanian yang
didasarkan pada pengamatan, pengukuran, dan respon terhadap variabilitas lahan
pertanian. Aplikasi pertanian presisi untuk mempertahankan produktivitas tanaman
dapat dilakukan dengan evaluasi kondisi unsur hara dalam tanah, salah satunya
adalah evaluasi dan pengukuran kandungan fosfat dalam tanah. Pengukuran
kandungan fosfat dalam tanah dapat dilakukan dengan metode potensiometri
menggunakan elektroda berbasis kobalt. Elektroda yang digunakan merupakan
elektroda kobalt-karbon (Co-C) yang dibuat melalui proses elektrodeposisi.
Elektrodeposisi dilakukan dengan metode Linier Sweep Voltammetry (LSV)
dengan scan rate 10 mV/s sebanyak 15 siklus pada daerah 0 sampai -1100 mV.
Material kobalt yang digunakan adalah CoSO4.7H2O dengan elektrolit (NH4)2SO4
dan CoCl2.6H2O dengan elektrolit NH4Cl.
Elektroda karbon yang telah di elektrodeposisi kemudian diberikan
perlakuan pasca elektrodeposisi dengan perendaman menggunakan larutan kalium
hidrogen ftalat (KHP). Fungsi perendaman dengan larutan KHP adalah untuk
mengoksidasi lapisan kobalt pada elektroda menjadi kobalt oksida. Perendaman
dilakukan dengan variasi konsentrasi dan waktu untuk mempelajari pengaruh
perlakuan pasca elektrodeposisi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perendaman
dengan larutan KHP konsentrasi 0,025 M selama 5 menit menunjukkan hasil yang
optimal. Nilai sensitivitas dan linieritas yang diperoleh lebih unggul dan karakter
elektroda yang dihasilkan adalah Super-Nernstian, sehingga dapat diaplikasikan
untuk perendaman elektroda. Elektroda yang dibuat dari material CoCl2.6H2O
memiliki karakter yang lebih baik daripada elektroda yang dibuat dari material
CoSO4.7H2O. Hasil tersebut dilihat dari beberapa parameter yaitu faktor Nernst
atau sensitivitas, linieritas dan daerah linier elektroda. Elektroda dari material
CoCl2.6H2O memiliki nilai sensitivitas -34,330 mV/dekade dengan linieritas
0,9905 pada daerah linier 10-3
ppm hingga 103
ppm. Sedangkan elektroda yang
dibuat dari material CoSO4.7H2O memiliki nilai sensitivitas -29,551 mV/dekade
dengan linieritas 0,9865 pada daerah linier 10-3
ppm hingga 102
ppm.
Elektroda CoCl2.6H2O dengan kinerja terbaik tersebut kemudian
dikarakterisasi dan diaplikasikan pada metode potensiometri standar dan FIAPotensiometri. Hasil karakterisasi metode potensiometri standar menunjukkan nilai
sensitivitas sebesar -33,533 mV/dekade, linieritas sebesar 0,9976 pada daerah linier
10-3
hingga 103
ppm, dengan limit deteksi 10-3
ppm dan reprodusibilitas 2,074%.
Metode FIA-Potensiometri dengan laju alir 2 mL/menit dan volume injeksi 100 µL
menunjukkan nilai sensitivitas sebesar -26,326 mV/dekade, linieritas sebesar
0,9947 pada daerah linier 10-3
hingga 102
ppm, dengan limit deteksi 10-3
ppm dan
reprodusibilitas 3,415 %. Hasil karakterisasi menunjukkan metode potensiometri
standar lebih unggul, karena pada metode FIA-potensiometri elektroda terus
tercelup dan terkena aliran larutan sehingga kinerjanya menurun. Kadar fosfor yang
diperoleh pada kebun kelengkeng 6,312-9,591 ppm; kebun jeruk 4,983-14,449
ppm; dan kebun alpukat 5,277-7,585 ppm. Hasil analisis kadar fosfor menggunakan
metode FIA-Potensiometri menunjukkan kemiripan dengan metode potensiometri
standar yang dikonfirmasi dengan nilai slope dari grafik perbandingan
potensiometri standar dengan FIA-Potensiometri.