dc.contributor.author | PANGESTU, Rena Santika | |
dc.date.accessioned | 2024-06-04T04:42:38Z | |
dc.date.available | 2024-06-04T04:42:38Z | |
dc.date.issued | 2023-07-18 | |
dc.identifier.nim | 191810301035 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120899 | |
dc.description | validasi_repo_firli_Desember_2023_5 | en_US |
dc.description.abstract | Fosfor merupakan unsur hara bagi tanaman. Monitoring kandungan fosfor
dalam tanah perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk tanaman. Metode
yang dapat dilakukan untuk monitoring kandugan fosfor dalam tanah adalah
metode potensiometri. Fosfor yang dapat dianalisis oleh sensor potensiometri
merupakan fosfor dalam bentuk ion fosfat. Konstruksi sensor potensiometrik ion
fosfat dapat dilakukan melalui proses elektrodeposisi kobalt pada elektroda karbon.
Proses elektrodeposisi kobalt pada karbon dapat dilakukan secara voltametri siklik.
Elektrodeposisi kobalt pada permukaan karbon secara voltametri siklik dipengaruhi
oleh beberapa hal salah satunya adalah jumlah siklus potensial. Jumlah siklus
elektrodeposisi dapat mempengaruhi ketebalan dan keseragaman dari elektroda
kerja yang dihasilkan sehingga mempengaruhi respon elektroda pada pengukuran
ion fosfat secara potensiometri.
Pengaruh jumlah siklus potensial pada proses elektrodeposisi kobalt pada
karbon secara voltametri siklik dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini. Preparasi
elektroda Co-C dilakukan menggunakan material CoCl2.6H2O dan CoSO4.7H2O
sebagai sumber kobalt untuk melapisi karbon. Elektrodeposisi Co-C dilakukan pada
V = 0 s/d -1100 mV; scan rate 5 mV/s; dan variasi jumlah siklik 5, 10, 15, 20, 25,
dan 30 siklus. Kinerja elektroda hasil penelitian diuji dengan metode potensiometri
dan dikarakterisasi menggunakan SEM. Elektroda Co-C yang memiliki kinerja
potensiometri terbaik dari masing-masing larutan elektrolit digunakan untuk
pengukuran sampel tanah perkebunan Sentool.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah siklus optimum untuk
elektrodeposisi kobalt secara voltametri siklik menggunakan material CoCl2.6H2O
adalah 10 siklus, sedangkan untuk material CoSO4.7H2O adalah 15 siklus. Hasil
tersebut dibuktikan dengan nilai sensitivitas dan linieritas elektroda Co-C ketika
diuji dalam pengukuran secara potensiometri menggunakan larutan standar fosfat.
Elektroda yang di elektrodeposisi dengan variasi siklus 10 menggunakan material
CoCl2.6H2O memiliki rata-rata sensitivitas sebesar -35,767 mV/dekade dengan
rata-rata linieritas sebesar 0,9789. Sensitivitas dan linieritas yang dihasilkan dari
elektroda Co-C yang di elektrodeposisi dengan jumlah siklus 15 menggunakan
material CoSO4.7H2O adalah -41,021 mV/dekade dan 0,9838.
Hasil karakterisasi elektroda Co-C optimum dari material CoCl2.6H2O dan
CoSO4.7H2O menggunakan SEM menunjukkan bahwa pada permukaan kedua
elektroda terbentuk lapisan kobalt berwarna abu-abu. Lapisan kobalt pada elektroda
Co-C dari material CoSO4.7H2O cenderung lebih homogen dan tampak sedikit
retakan di sekitar lapisan kobalt. Lapisan kobalt elektroda Co-C dari material
CoCl2.6H2O tampak kurang homogen dan terdapat bebrapa celah-celah yang belum
terlapisi kobalt. Hal tersebut yang mengakibatkan respon sensitivitas elektroda CoC dari material CoCl2.6H2O lebih rendah dari material CoSO4.7H2O. Permukaan
yang tidak rata dan homogen menyebabkan respon elektroda terhadap analit di
permukaan elektroda tidak seragam sehingga sensitivitasnya lebih kecil.
Hasil karakterisasi potensiometri elektroda dengan kinerja potensiometri
optimum dari masing-masing material menunjukkan bahwa sensitivitas dan
linieritas kurva kalibrasi yang lebih kecil daripada menggunakan elektroda Co-C
dari material CoSO4.7H2O. Daerah linier dari kedua elektroda juga berbeda, dimana
elektroda Co-C dari CoCl2.6H2O cenderung mampu mendeteksi fosfat pada
konsentrasi yang lebih kecil dan memiliki nilai limit deteksi yang lebih kecil.
Pengukuran fosfat secara potensiometri lebih reprodusibel ketika menggunakan
elektroda Co-C dari material CoSO4.7H2O. Hasil penelitian menunjukkan
konsentrasi pengukuran menggunakan elektroda dari material CoSO4.7H2O sedikit
lebih besar daripada pengukuran menggunakan elektroda dari material
CoCl2.6H2O. Perbedaan hasil pengukuran fosfor yang tidak terlalu signifikan
tersebut menunjukkan bahwa pengukuran menggunakan elektroda dari material
CoCl2.6H2O dapat dijadikan sebagai alternatif apabila elektroda dari material
CoSO4.7H2O tidak tersedia. | en_US |
dc.description.sponsorship | Drs. Siswoyo, M.Sc., Ph.D.
Drs. Zulfikar, Ph.D. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam | en_US |
dc.subject | Voltametri Siklik | en_US |
dc.subject | Potensiometri | en_US |
dc.subject | Elektroda Kobalt Karbon | en_US |
dc.subject | Scanning Electron Microscopy | en_US |
dc.title | Pengaruh Variasi Jumlah Siklus Elektrodeposisi terhadap Karakteristik Morfologi dan Potensiometri Elektroda Co-C pada Penentuan Fosfat di Tanah Perkebunan | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Kimia | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Drs. Siswoyo, M.Sc., Ph.D. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Drs. Zulfikar, Ph.D. | en_US |
dc.identifier.validator | validasi_repo_firli_Desember_2023_5 | en_US |
dc.identifier.finalization | 0a67b73d_2024_06_tanggal 03 | en_US |