Analisis Interaksi Spasial dan Klasifikasi Sektor Unggulan di Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) IV Provinsi Jawa Timur
Abstract
Negara Indonesia merupakan negara dengan kondisi geografis kepulauan.
Hal tersebut membuat kondisi ekonomi di tiap wilayah atau daerah sangat
bervariasi mengingat keunggulan sumber daya alam yang dimiliki serta kondisi
demografis dan budaya yang juga beranekaragam. Kondisi yang bervarian
tersebut akan memengaruhi pola pertumbuhan ekonomi di masing-masing
wilayah serta akan membuat saling ketergantungan satu sama lain karena tidak
dapat memenuhi seluruh kebutuhannya secara mandiri. Berangkat dari hal
tersebut, maka perlunya sebuah identifikasi lebih lanjut mengenai interaksi antar
wilayah yang kemudian didukung oleh keberadaan sektor-sektor yang saling
berkaitan dan mendukung satu sama lain sebagai salah satu bentuk pertimbangan
kebijakan dalam meningkatkan pembangunan wilayah yang juga disertai dengan
tingginya tingkat kesejahteraan masyarakat di Satuan Wilayah Pengembangan
(SWP) IV Jawa Timur.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis interaksi
spasial wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan di Satuan Wilayah
Pengembangan (SWP) IV Provinsi Jawa Timur dengan wilayah hinterland nya
serta klasifikasi sektor unggulan pada masing-masing Kabupaten di Satuan
Wilayah Pengembangan (SWP) IV Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian deskriptif melalui pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis Model Gravitasi dan
analisis Tipologi Klassen.
Hasil penelitian berdasarkan analisis Model Gravitasi menunjukkan bahwa
interaksi wilayah terkuat yang ada di Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) IV
Jawa Timur terjadi pada wilayah Kabupaten Jember dengan Kabupaten
Bondowoso. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa yang berperan sebagai pusat
pertumbuhan di Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) IV Jawa Timur yakni
Kabupaten Jember. Kemudian, untuk yang menjadi wilayah Hinterland yakni
Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Situbondo.
Hasil penelitian berdasarkan analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa
untuk wilayah Kabupaten Jember terdapat dua sektor tergolong dalam kuadran I,
tiga sektor tergolong dalam kuadran II, sembilan sektor tergolong dalam kuadran
III, dan tiga sektor tergolong dalam kuadran IV. Sedangkan untuk wilayah
Kabupaten Bondowoso terdapat satu sektor tergolong dalam kuadran I, enam
sektor tergolong dalam kuadran II, empat sektor tergolong dalam kuadran III, dan
enam sektor tergolong dalam kuadran IV. Sementara untuk Kabupaten Situbondo,
terdapat dua sektor yang tergolong ke dalam kuadran I, enam sektor tergolong
dalam kuadran II, empat sektor tergolong dalam kuadran III, dan lima sektor
tergolong dalam kuadran IV.