Show simple item record

dc.contributor.authorPURBA, Eunice Ecclesia
dc.date.accessioned2024-05-16T22:43:03Z
dc.date.available2024-05-16T22:43:03Z
dc.date.issued2023-06-21
dc.identifier.nim190110401030en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120574
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_november_2023_13 Finalisasi unggah file repositori tanggal 17 Mei 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractDiscontinuity editing merupakan konsep editing yang berkebalikan dari continuity editing. Konsep editing ini cukup jarang digunakan oleh pembuat film karena dapat menyebabkan latar belakang menjadi berubah-ubah sehingga gambar yang dihasilkan terlihat membingungkan dan ambigu. Penerapan discontinuity editing dilakukan oleh pembuat film biasanya bertujuan untuk membawa penonton agar dapat terlibat dalam plot atau cerita. Film Tokyo Story merupakan film bergenre drama keluarga yang rilis pada tahun 1953. Film ini bercerita tentang sepasang lansia yang hendak pergi ke Tokyo untuk mengunjungi anak dan cucu mereka, tetapi setelah tiba di Tokyo mereka tidak mendapatkan sambutan yang hangat dan justru diabaikan oleh anak-anak mereka. Penerapan konsep discontinuity editing yang terdapat pada film Tokyo Story tidak mengganggu kontinuitas naratif, sehingga cerita masih dapat tersampaikan dengan baik. Konsep editing tersebut juga dapat memberikan pengalaman sinematik yang berbeda dan terlihat lebih menarik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan discontinuity editing yang terdapat pada film Tokyo Story. Penelitian ini menggunakan teori editing yang disusun oleh Bordwell, Thompson, dan Smith untuk mengidentifikasi dan juga mendeskripsikan penerapan discontinuity editing yang terdapat pada film Tokyo Story. Teori tersebut kemudian didukung oleh unsur-unsur naratif yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena lebih menekankan pada kemampuan dalam memaknai data. Sumber primer penelitian berupa film Tokyo Story yang tayang di layanan digital streaming Filmbox+ dan sumber sekunder didapat melalui artikel jurnal dan hal-hal lain yang berkaitan dengan subjek penelitian. Pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Adapun analisis data dilakukan mengikuti langkah langkah yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan discontinuity editing pada film Tokyo Story berperan penting dalam membangun kontinuitas naratif. Hal tersebut terjadi karena naratif film Tokyo Story terkesan sederhana dan realistis. Discontinuity editing pada film ini juga diterapkan secara maksimal dengan memanfaatkan aspek-aspek editing lain, seperti aspek grafis dengan sangat baik. Melalui penelitian ini, ditemukan terdapat dua teknik discontinuity editing yang diterapkan pada film Tokyo Story, yakni pelanggaran aturan 180° dan penyisipan nondiegetic insert. Setiap teknik discontinuity editing yang diterapkan pada film ini memiliki maksud dan tujuan dalam membangun dan memperkuat naratif. Discontinuity editing yang diterapkan pada film Tokyo Story dapat menyampaikan makna cerita secara simbolis.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Didik Suharijadi, S.S., M.A Dosen Pembimbing Anggota : Fajar Aji, S.Sn., M.Sn.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectDiscontinuity Editingen_US
dc.subjectKontinuitas Naratifen_US
dc.subjectAnalisis Filmen_US
dc.subjectTokyo Storyen_US
dc.titleDiscontinuity Editing dalam Membangun Kontinuitas Naratif pada Film Tokyo Storyen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTelevisi dan Filmen_US
dc.identifier.pembimbing1Didik Suharijadi, S.S., M.Aen_US
dc.identifier.pembimbing2Fajar Aji, S.Sn., M.Sn.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_november_2023_13en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record