Analisis Model Taylor Rule dalam Penerapan Inflation Targeting Framework Di Indonesia
Abstract
Hubungan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi menjadi pembahasan yang penting dikarenakan keduanya merupakan indikator makroekonomi dalam menentukan kestabilan perekonomian dan perencanaan kebijakan ekonomi. Kebijakan moneter dalam mencapai target inflasi menggunakan instrumen suku bunga dengan model kebijakan yang dikenal dengan taylor rule. Model ini menjelaskan seberapa besar tingkat suku bunga yang harus ditetapkan agar inflasi dapat mencapai target inflasi (dalam kerangka ITF). Model ini juga memasukkan variable output untuk menentukan besarnya tingkat suku bunga yang ideal. Transmisi suku bunga dari sektor keuangan ke sektor riil akan bergantung pada permintaan konsumsi dan investasi dimana perkembangan output riil akan mendorong laju inflasi secara proporsional. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah ingin menganalisis model taylor rule dalam penerapan Inflation Targeting Framework di Indonesia dimana suku bunga akan berdampak terhadap sasaran inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunkan variabel output gap dan inflasi (gdp deflator) untuk melihat bagaimana pengaruh keduanya dalam penentuan suku bunga yang dicerminkan dari suku bunga riil yang ada di indonesia. Penelitian ini menggunakan uji Hodrick- Prescotte Filter untuk menentukan output gap dan meggunaan model ECM (Error Correction Model) untuk melihat hubungan jangka pendek dan jangka panjang antara variabel independen (inflasi dan output gap) dengan variabel dependen yaitu suku bunga riil. Setelah dilakukan pengujian dapat disimpulkan bahwa inflasi (gdp deflator) dan output gap dan berpengruh signifika terhadap penentuan suku bunga rill di indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.