Evaluasi Sistem Keandalan 20 kV pada Penyulang Puger PT. PLN (persero) Kabupaten Jember dengan Metode RNEA (Reliability Network Equivalent Approach) dan Rekonfigurasi Jaringan Distribusi

Abstract

Evaluasi Sistem Keandalan Distribusi 20 kV Pada Penyulang Puger PT. PLN (persero) Kabupaten Jember Dengan Metode RNEA (Reliability Network Equivalent Approach) Dan Rekonfigurasi Jaringan; Luqman Bagus Trianto, 181910201065; 2022; Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Jember Suatu sistem distribusi tenaga listrik dapat dinilai dari tingkat keandalannya, yang tergantung pada konfigurasi sistem, peralatan pengaman yang digunakan, dan sistem proteksi yang ada. Tiap komponen sistem distribusi memiliki tingkat keandalan yang berbeda-beda, dan komponen tersebut yang membentuk sistem distribusi yang memiliki nilai keandalan secara keseluruhan. Kerusakan atau kegagalan pada jaringan dapat sangat mempengaruhi keandalan jaringan dan dapat menyebabkan terjadinya pemutusan listrik jika batas beban terlampaui. Tingkat sistem keandalan distribusi dapat diukur dengan melihat seberapa sering listrik dapat disalurkan terus-menerus kepada pelanggan tanpa terjadi pemadaman. Dari perspektif pelanggan, pemadaman yang terjadi pada sistem tenaga listrik disebabkan oleh masalah atau gangguan terjadi dalam sistem distribusi. Metode RNEA digunakan untuk menganalisis keandalan sistem distribusi yang berskala besar dan kompleks dengan pendekatan elemen ekuivalen. Dalam metode ini, rangkaian digunakan untuk menggantikan bagian-bagian jaringan distribusi dan sistem distribusi disusun kembali dalam bentuk seri dan sederhana. Metode ini melibatkan proses berulang dan berurutan untuk mengevaluasi indeks keandalan pada setiap titik beban dalam sistem. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengevaluasi tingkat keandalan sistem distribusi listrik 20 kV di kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Pasokan daya listrik di Kabupaten Jember terus meningkat dalam jangka waktu yang akan datang karena pertumbuhan sektor pariwisata, pembangunan pemukiman, perkembangan industri kecil, dan juga karena sistem keandalan distribusi di penyulang Puger perlu ditingkatkan. Berdasarkan data, rata-rata durasi pemadaman pertahun sebesar 15,75 jam/tahun, nilai ini lebih besar dari standar PLN 59:1985 yang sebesar 12,842 jam/pelanggan/tahun, sementara rata-rata frekuensi pemadaman dalam setahun terakhir sebesar 1,98875 kali/pelanggan/tahun, nilai ini masih dibawah standar PLN 2,415/pelanggan/tahun. Untuk meningkatkan tingkat keandalan sistem distribusi, salah satu metode analisis dapat digunakan yaitu metode RNEA (Reliability Network Equivalent Approach). Penelitian ini dilakukan suatu perbandingan terhadap perhitungan konvensional, simulasi permodelan ulang menggunakan software ETAP 12.6.0 dengan standar PLN 59 Tahun 1985. Hasil perbandingan indeks sistem keandalan distribusi 20 kV dipengaruhi oleh laju kegagalan saluran, panjang saluran dan jumlah pelanggan pada setiap gardu distribusi Kemudian dapat dianalisa dari indeks keandalan sistem distribusi 20 kV bahwa nilai SAIFI pada perhitungan konvensional sebesar 2,355952979 gangguan/pelanggan/tahun sedangkan nilai SAIFI pada software ETAP 12.6.0 sebesar 0,6967 gangguan/pelanggan/tahun. nilai SAIDI perhitungan konvensional sebesar 10,09995932 jam/pelanggan/tahun sedangkan nilai SAIDI pada software ETAP 12.6.0 sebesar 9,14546 jam/pelanggan/tahun. nilai SAIFI pada perhitungan konvensional sebesar 1,13255 kali/pelanggan/tahun sedangkan nilai CAIDI pada software ETAP 12.6.0 8,075051 gangguan/jam/pelanggan/tahun.