Gambaran Health Locus of Control pada Pasien Obesitas yang Melakukan Rawat Jalan di Poliklinik RSD dr Soebandi Jember
Abstract
Obesitas adalah masalah kesehatan yang berisiko tinggi menyebabkan
kondisi komorbiditas seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus, gagal
ginjal, dan kanker. Permasalahan HLC pada orang obesitas seperti rendahnya
keyakinan individu terhadap kendali diri atas kesehatan dan keyakinan bahwa
kondisi obesitas memburuk di luar kendali diri (karena pengaruh orang lain,
takdir, dan keturunan) membuatnya menjadi acuh terhadap perilaku kesehatan
yang dapat memperburuk kondisi. Secara umum, HLC terbentuk melalui
hubungan dengan kebudayaan, keluarga, dan pengalaman masa lalu yang
memperoleh penguatan Sebagian besar orang obesitas memiliki riwayat
pengalaman upaya penurunan berat badan di masa lalu, namun sering
beranggapan gagal. Kondisi tersebut menyebabkan mereka berpikir usahanya
tidak menghasilkan hasil memuaskan dan kemudian menganggap kondisi
obesitasnya terjadi dipengaruhi oleh hal di luar kendali diri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran health locus of
control pada pasien obesitas, mengidentifikasi gambaran internal health locus of
control, eksternal health locus of control (power other health locus of control),
dan eksternal health locus of control (Chance Health Locus of Control).
Penelitian ini dilakukan pada 15 Desember 2023 hingga 12 Januari 2024, dimana
penelitian ini adalah penelitian dengan jenis analisis deskriptif kuantitatif. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik accidental
sampling yang melibatkan 96 orang. Proses pengambilan data dilakukan dengan
menyebarkan atau membantu responden untuk mengisi kuesioner
Multidimentional Health Locus of Control Scales Formulir C (MHLCS-Form C)
untuk mengetahui Health Locus of Control pada pasien obesitas yang melakukan
rawat jalan di poliklinik instalasi rawat jalan RSD dr. Soebandi Jember
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata tertinggi health locus of
control ditemukan pada subskala (indikator) Internal Health Locus of Control (IHLC) yang mempunyai nilai rata-rata sebesar 27,06 (16-36), diikuti subskala
(indikator) Powerfull other Eksternal Health Locus of Control (PHLC) yang
mempunyai nilai rata-rata sebesar 26,23 (6-36), serta nilai terendah didapatkan
pada subskala (indikator) Chance Eksternal Health Locus of Control (CHLC)
yang mempunyai nilai rata-rata sebesar 20,92 (6-36). Dimana hal tersebut
mengindikasikan bahwa pasien lebih percaya kepada diri sendiri yang
berpengaruh besar terhadap kondisi kesehatannya dibandingkan orang lain atau
keberuntungan dan nasib. Implikasi keperawatan yang dapat diberikan yaitu untuk
HLC eksternal dapat meningkatkan defisit perawatan diri (ketidakcukupan agen
perawatan diri), sedangkan HLC internal dapat menurunkannnya. Pada kasus
obesitas, individu dengan HLC internal menunjukkan tekat kuat untuk mencapai
tujuan dengan mengubah perilaku sehat seperti pembatasan kalori karena mereka
percaya hal tersebut akan berpengaruh pada kondisi obesitasnya, sebaliknya
individu dengan HLC eksternal cenderung tidak melakukan perubahan perilaku
apapun atau menggantungkan kepercayaan pada tenaga kesehatan yang dianggap
memiliki pengaruh pada kondisi kesehatannya. Dengan mempertimbangkan
orientasi HLC dapat memfasilitasi perawat untuk mempertimbangkan pemilihan
intervensi yang sesuai dengan orientasi pasien. Pada kasus pasien dengan HLC
internal pendekatan yang optimal mungkin perawatan diri sedengakan pada pasien
HLC eketernal mungkin mendapatkan manfaat dari pendekatan langsung dengan
tenaga kesehatan.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]