Show simple item record

dc.contributor.authorKHAFFI, Tri Askhabul
dc.date.accessioned2024-03-27T06:42:57Z
dc.date.available2024-03-27T06:42:57Z
dc.date.issued2023-09-13
dc.identifier.nim191610101156en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120266
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 27 Maret 2024en_US
dc.description.abstractRokok elektrik (e-cigaratte) yang dikenal sebagai Vape adalah suatu alat elektronik yang mirip dengan rokok konvensional dan dapat menghasilkan asap sebagai hasil dari penguapan cairan (Prakoso, 2015). WHO mengistilahkannya sebagai Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) karena menghasilkan nikotin dalam bentuk uap yang kemudian dihirup oleh pengguna (BPOM, 2017). Masyarakat Indonesia mulai mengenal rokok elektrik pada awal 2014 dan menjadi popular di kalangan anak muda karena digunakan sebagai alternatif pengganti rokok konvensional (Kristina et al., 2020; Marques et al., 2021). Awal munculannya rokok elektrik dikatakan aman bagi kesehatan dan dianggap sebagai alternatif pengganti rokok tembakau karena larutan nikotin yang terdapat pada rokok elektrik terdiri dari campuran air, propilen glikol, zat penambah rasa, aroma tembakau, dan senyawa-senyawa lain yang tidak mengandung tar, tembakau, atau zat-zat toksik lain yang umum terdapat pada rokok tembakau. Pada kenyataannya, rokok elektrik tetap memiliki resiko bagi kesehatan (William et al., 2010). Pada tahun 2019, Food and Drug Administration (FDA) mensponsori penelitian untuk mengevaluasi rokok elektrik dan menemukan bahwa rokok elektrik masih mengandung Tobacco Specific Nitrosamine (TSNA) dan Diethylene Glycol (DEG) yang diketahui bersifat toksik dan karsinogen (Rohmani et al., 2018). Penggunaan rokok elektrik dapat membawa pengaruh buruk terhadap kesehatan, terutama kesehatan gigi dan mulut, walaupun uap dari rokok elektrik tidak meninggalkan stain pada permukaan gigi, rokok elektrik lebih berdampak pada kerusakan jaringan lunak, seperti ulser pada bagian mukosa bukal, gingiva, dan palatal, atau kerusakan jaringan periodontal (Oroh et al., 2018). Penggunaan rokok elektrik dapat menyebabkan iritasi tenggorokan, rasa terbakar pada mulut, batuk kering, perubahan mikroba oral, mulut kering (xerostomia), hingga potensi mutase dan kanker mulut (Sherry et al., 2017; FDI, 2021). Pengetahuan berperan penting dalam meningkatkan kontrol perilaku diri seseorang terhadap kesehatan, artinya pengetahuan seseorang tentang rokok elektrik akan meningkatkan pengendalian perilaku dirinya terhadap masalah kesehatan, terutama terkait kesehatan gigi dan mulut (Maharani et al., 2021). Penelitian hubungan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut terhadap penggunaan rokok elektrik dikalangan mahasiswa Universitas Jember telah dilakukan pada bulan Februari – April 2023. Penelitian ini dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner pada 15 fakultas di Universitas Jember. Subjek penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling dan jumlah responden yang didapatkan dalam penelitian ini adalah 403 responden. Hasil pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh responden yang telah menyetujui formulir ketersediaan pada kuesioner. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, asal fakultas, dan alasan penggunaan rokok elektrik. Berdasarkan hasil korelasi tentang pengaruh rokok elektrik terhadap kesehatan gigi dan mulut dengan penggunaan rokok elektrik di kalangan mahasiswa Universitas Jember menggunakan uji statistik spearman rank correlation diperoleh nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (p < 0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang pengaruh rokok elektrik terhadap kesehatan gigi dan mulut dengan penggunaan rokok elektrik di kalangan mahasiswa Universitas Jember. Nilai korelasi yang diperoleh adalah r = – 0,422** dengan nilai negatif sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan berlawanan arah, yaitu semakin baik tingkat pengetahuan mahasiswa Universitas Jember mengenai pengaruh rokok elektrik terhadap Kesehatan gigi dan mulut maka semakin rendah penggunaan rokok elektrik dengan tingkat korelasi yang sedang.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama drg. Leni Rokhma Dewi, Sp.PM Dosen Pembimbing Pendamping drg. Dyah Setyorini, M.Kes.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectPENGARUH ROKOK ELEKTRIKen_US
dc.subjectKESEHATAN GIGIen_US
dc.subjectMULUTen_US
dc.titleHubungan Antara Pengetahuan tentang Pengaruh Rokok Elektrik Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Penggunaan Rokok Elektrik dikalangan Mahasiswa Universitas Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokter Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1drg. Leni Rokhma Dewi, Sp.PMen_US
dc.identifier.pembimbing2drg. Dyah Setyorini, M.Kes.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 9 November 2023en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record