Pengaruh Healthcare Service Quality Terhadap Kepercayaan (Trust) Melalui Kepuasan Pasien pada Puskesmas Di Kabupaten Jember
Abstract
Peningkatan kualitas pelayanan medis telah menjadi isu sentral dalam
pertumbuhan dan pembangunan pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien menjadi
penentu penting keberhasilan jangka panjang penyedia pelayanan kesehatan.
Tujuan peningkatan mutu pelayanan kesehatan adalah mendapatkan kepuasan
pasien yang nantinya akan terus berkelanjutan mengakses pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Salah satu bentuk ketidakpuasan terhadap pelayanan kesehatan adalah
keluhan. Dinkes Kabupaten Jember memfasilitasi keluhan masyarakat ini melalui
sistem layanan pengaduan E-Lapor. Sepanjang tahun 2020 sampai 2021, terdapat
24 (33,3%) keluhan dari 72 laporan terkait pelayanan dan kepuasan pasien pada
Puskesmas. Sejalan dengan data Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember Tahun 2021, menunjukkan bahwa Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) pada tahun 2018-2021 terjadi penurunan sebesar 89%
menjadi 79%. Kekhawatiran para penyedia jasa pelayanan kesehatan karena pasien
yang tidak puas pada pelayanan kesehatan yang diberi oleh penyedia jasa layanan
kesehatan bisa memengaruhi sepuluh hingga dua puluh orang yang lain.
Jenis penelitian ini merupakan analitik kuantitatif memakai pendekatan
cross sectional. Penentuan sampel sebanyak 204 pasien dari 6 puskesmas
(Puskesmas Arjasa, Nogosari, Umbulsari, Gumukmas, Klatakan, dan Panti) dengan
teknik consecutive sampling pada tanggal 1-28 Februari 2023. Variabel pada
penelitian mencakup variabel bebas yakni Health Care Service Quality terdiri dari
sikap dan perilaku, keahlian, serta kualitas proses. Variabel dependen adalah
kepercayaan, dengan variabel intervining yaitu kepuasan. Uji pengaruh yang
dipakai merupakan SEM mempergunakan pendekatan PLS.
Hasil analisis deskriptif membuktikan variabel sikap maupun perilaku
sebagian besar responden menilai baik dengan rata-rata skor 3,25. Distribusi data
variabel keahlian skor 3,21 menyatakan sebagian besar responden menilai baik.
Variabel kualitas proses menunjukkan nilai 3,20 bahwasanya kebanyakan
responden memberikan penilaian proses kualitas layanan kesehatan baik. Variabel
kepuasan pasien menunjukkan sebagian besar responden merasa puas dengan skor
3,13. Variabel Kepercayaan pasien menunjukkan skor 3,21, sebagian banyak
responden percaya dengan pelayanan kesehatan yang diberikan. Meskipun secara
keseluruhan penilaian responden baik, percaya dan puas, namun dalam setiap
indikator terdapat penilaian responden yang berada di bawah nilai rata-rata.
Secara statistik kepuasan dipengaruhi oleh sikap dan perilaku serta kualitas
proses, namun tidak dengan keahlian. Pengaruh positif sikap dan perilaku terhadap
kepuasan pasien terbentuk dari sikap sabar dan penuh perhatian para petugas dalam
berinteraksi dengan pasien dan diikuti dengan perilaku petugas dalam memberikan
penjelasan serta memberikan bantuan setiap kali dibutuhkan. Terbentuknya
kepuasan dari kualitas proses ditunjukkan melalui layanan administrasi yang sangat
mudah, keramahan dan kesabaran petugas saat melayani pasien, lingkungan
Puskesmas yang selalu dalam keadaan bersih dan terawat. Keahlian tidak
berpengaruh disebabkan responden tidak mengetahui secara pasti standar
kompetensi pelayanan terampil yang harus dimiliki oleh dokter ataupun perawat.
Sikap dan perilaku serta kepuasan berpengaruh secara langsung terhadap
kepercayaan, sedangkan kualitas proses mempunyai pengaruh tidak langsung
melalui kepuasan. Sikap dan perilaku baik tercermin dalam bukti nyata kecakatan
langsung menangani kebutuhan dan keluhan pasien teratasi dengan baik melalui
proses pelayanan kesehatan. Tidak signifikannya pengaruh keahlian terhadap
kepercayaan disebabkan bahwa keahlian diukur berdasarkan persepsi responden.
Sejumlah responden menilai bahwa belum seluruh petugas medis mempunyai
pengetahuan yang positif terkait kondisi kesehatan pasien beserta pengobatannya.
Kualitas proses tidak berpengaruh terhadap kepercayaan disebabkan karena pada
dasarnya pasien yang diteliti sudah memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap
keterhandalan petugas. Saran dalam penelitian ini ditujukan kepada Puskesmas
untuk bersikap dan berperilaku baik dengan menjunjung tinggi profesionalisme..
Collections
- MT-Sciences of Health [112]