PENGARUH VARIASI NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN CACING ROTOS (Nereis sp.) DI DESA PELEYAN KECAMATAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO JAWA TIMUR
Abstract
Nereis  sp. adalah salah satu jenis Polychaeta yang umum digunakan sebagai
pakan alami pada usaha budidaya udang secara intensif. Jenis ini memiliki kandungan
nutrisi tinggi bagi pertumbuhan udang windu dan meningkatkan mutu udang. Induk
udang membutuhkan pakan Nereis sp. yang cukup banyak, sehingga kebutuhan untuk
pembudidayaan udang berkembang sangat  pesat.  Selama ini  kebutuhan  Nereis  sp.
dipenuhi dengan mengambil  dari  habitat  alaminya,  dikarenakan belum tersedianya
hasil  budidaya.  Naungan  merupakan  salah  satu  faktor  yang  berpengaruh  pada
budidaya  Nereis  sp.  karena  berpengaruh  pada  intensitas  penyinaran  matahari
sehingga menyebabkan adanya perubahan suhu. Mengingat  bahwa kebutuhan akan
Polychaeta  sebagai  pakan udang dan mencegah kerusakan habitat  alaminya,  serta
pentingnya naungan yang berakibat  adanya perubahan suhu dalam budidaya,  maka
perlu penelitian mengenai budidaya Polychaeta khususnya Nereis sp. di Desa Peleyan
Kecamatan  Panarukan  Kabupaten  Situbondo  Jawa  Timur  pada  berbagai  variasi
naungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh naungan dan budidaya
Nereis sp. yang tepat pada berbagai variasi naungan.
Pengambilan  sampel  dan  budidaya  Nereis  sp.  dilakukan  di  Desa  Peleyan
Kecamatan  Panarukan  Kabupaten  Situbondo  Jawa  Timur.  Berdasarkan  data  GPS
lokasi  penelitian  ini  terletak  pada  posisi  titik  koordinat  S7 40’86”  E113  57’31”.
Kegiatan penelitian di lapang ini dilakukan pada tanggal  22 Oktober  2010 sampai
dengan 30 November 2010. Lahan tempat budidaya Nereis sp. dibuat dengan bentuk
persegi berukuran 0,5x0,5 m dengan kedalaman  30 cm kemudian dilapisi  dengan
karung  beras.  Bagian  atas  dari  lahan  tempat  budidaya  ini  diberi  jaring  dengan 
diameter 0,3 cm. Lahan budidaya dibuat menjadi tiga perlakuan yaitu tanpa naungan,
naungan  alami,  dan  naungan  buatan  dengan  pengulangan  sebanyak  enam  kali
pengulangan.  Setelah  lahan  siap  maka  pasir  berlumpur  bekas  tambak  udang
dimasukkan  dalam lahan  budidaya  dan  benih  Nereis  sp.  ditebarkan  di  tempat
budidaya.   Nereis sp. yang ditebarkan sebanyak 20 ekor/petak dengan berat total 10
gram.  Data kuantitatif  yang diperoleh dari perlakuan, pengukuran suhu dan jumlah
hasil  budidaya  Nereis  sp.  dianalisis  menggunakan  analisis  varians  dan  uji  lanjut
menggunakan uji LSD dengan program SPSS 15.0 pada taraf signifikansi 0.05.
Berdasarkan  penelitian  yang  telah  dilakukan  maka  diperoleh  hasil  bahwa
jumlah Nereis sp. yang paling banyak yaitu pada perlakuan naungan alami sebanyak
159 ekor dari 120 ekor  Nereis  sp. yang ditebarkan. Jumlah  Nereis  sp. yang paling
sedikit yaitu pada budidaya Nereis sp. dengan perlakuan tanpa naungan sebanyak 31
ekor dari 120 ekor Nereis sp. yang ditebarkan. Pada uji Anava dengan menggunakan
variabel  terikat  cacing diperoleh hasil  tidak ada interaksi  antara  perlakuan dengan
petak,  sehingga  diperlukan  uji  statistik  dengan  variabel  suhu.  Uji  Anava  dengan
variabel  suhu diperoleh nilai  F sebesar  155.965 dan probabilitasnya sebesar  0,000
lebih  kecil  dari  0,05  sehingga  dapat  disimpulkan   bahwa  pemberian  perlakuan
naungan berpengaruh pada suhu yang mengakibatkan terjadinya perbedaan jumlah
hasil  budidaya  sehingga diperlukan uji  lanjut.  Uji  lanjut yang digunakan yaitu uji
LSD.  Pada  uji  LSD menunjukkan  bahwa  pada  setiap  perlakuan  mempunyai
perbedaan yang nyata. 
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah naungan bahwa naungan berpengaruh
pada  perubahan  suhu  yang  terjadi  pada  lahan  budidaya,  sehingga  menyebabkan
perbedaan jumlah Nereis sp. hasil budidaya. Budidaya yang dilakukan selama 38 hari
diperoleh hasil maksimal 159 ekor, sangat jauh berbeda dari perlakuan budidaya yang
tanpa  naungan  hanya  31  ekor.  Faktor  suhu  sangat  perlu  diperhatikan  untuk
keberhasilan budidaya.
