Show simple item record

dc.contributor.authorAHLULKEMAL, Mohammad Daffa
dc.date.accessioned2024-03-06T04:54:35Z
dc.date.available2024-03-06T04:54:35Z
dc.date.issued2024-02-21
dc.identifier.nim192010101154en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120105
dc.description.abstractDiabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang memiliki ciri khas yaitu hiperglikemia yang menjadi akibat dari salah satu kelainan pada sekresi insulin atau kerja insulin ataupun keduanya. Kasus diabetes melitus tipe 2 (DMT 2) diperkirakan mencapai 90% dari keseluruhan kasus DM yang ditandai dengan kekurangan sekresi insulin oleh sel β pankreas dan resistensi insulin jaringan yang ditandai dengan adanya hiperglikemia sehingga menyebabkan stres oksidatif. Peroksidasi lipid dari asam lemak tak jenuh mencerminkan peningkatan stres oksidatif pada diabetes melitus. Pemberian terapi oral dapat diberikan obat golongan sulfonilurea yaitu glimepirid. Terapi pertama pada penderita diabetes melitus adalah mengubah gaya hidup, dengan cara mengubah menu makanan dari beras padi menjadi beras analog yang terbuat dari bahan baku MOCAF dan jagung. Beras analog memiliki resistant startch dan serat yang tinggi sehingga dapat menurunkan indeks glikemik dan merangsang produksi GLP-1, memiliki senyawa fenolik dan β karoten yang berfungsi sebagai antioksidan. Penilitian ini untuk mengetahui efek terapi kombinasi beras analog dan beras analog terhadap kadar MDA pankreas pada tikus diabetes melitus tipe 2. Jenis peneilitian yang digunakan adalah true experimental design with post test-only control design. Unit ekperimental dan replikasi yang digunakan adalah tikus jantan putih (Rattus novergicus) bergalur Wistar, usia 2-3 bualn, berat badan 150-250 gram, sehat ditandai dengan struktur anatomi normal, dan gerakan yang aktif. Tikus sebanyak 24 ekor tikus yang dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok kontrol yaitu tikus sehat yang diberikan pakan standar. Kelompok negatif yaitu tikus diabetes melitus yang berikan pakan standar dan disonde Na CMC. Kelompok perlakuan 1 yaitu tikus diabetes melitus yang diberikan pakan standar dan disonde glimepirid dengan dosis 0,1 mg/KgBB. Kelompok perlakuan 2 yang diberikan pakan beras analog dan disonde glimepirid 0,1 mg/KgBB. Perlakuan tersebut dilakukan selama 45 hari. Hari ke-46 tikus diterminasi menggunakan ketamin 75 mg/KgBB dan xylazine 5 mg/KgBB. Pengukuran kadar MDA pankreas menggunakan metode metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Hasil data dari pemeriksaan didapatkan rata-rata tiap kelompok nya yaitu, kontrol 0,437 ± 0,141; Negatif 0,649 ± 0,341; P1 0,384 ± 0,068; P2 0,300 ± 0,131. Hasil dari uji normalitas dan homogenitas didapatkan data terdistribusi normal dan homogen ditandai dengan p>0,05. Selanjutnya data dilakukan analisis mengunakan One-way Anova. Uji selanjutnya untuk mengetahui perbedaan antar kelompok menggunakan Uji Post-hoc Bonferroni yang menunjukan terdapat perbedaan signifikan antara kelompok P2 terhadap kelompok negatif. Disimpulkan bahwa pemberian terapi kombinasi beras analog dan glimepirid mampu menurunkan kadar MDA pankreas tikus DMT 2.en_US
dc.description.sponsorshipDr. dr. Hairrudin, M.Kes dr. Eny Nurmaida, M.Bio.Eten_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectdiabetes melitus tipe 2en_US
dc.subjectMDA pankreasen_US
dc.subjectglimepiriden_US
dc.subjectberas analogen_US
dc.titleAnalisis Efek Terapi Kombinasi Beras Analog dan Glimepirid terhadap Kadar MDA Pankreas pada Tikus DIabetes Melitus Tipe 2en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokteren_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. dr. Hairrudin, M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Eny Nurmaida, M.Bio.Eten_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record