Pengembangan E-Modul Pembelajaran Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematic) Materi Usaha dan Energi untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa SMA
Abstract
Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu tuntutan dalam
pembelajaran abad 21. Oleh karena itu, melatih siswa untuk berpikir kritis sangat
dibutuhkan dalam proses pembelajaran agar siswa dapat menghadapi dan
menjawab tantangan zaman masa depan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang
dapat diimplementasikan untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis peserta
didik adalah pendekatan STEM (Science, Tecnology, Engineering, and
Mathematic).
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut yaitu dengan memanfaatkan bahan ajar interaktif yang bisa digunakan
dengan mudah. Pengembangan modul berbasis teknologi terkini yang dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik menjadi sangat penting.
Modul yang dimaksud salah satunya dapat berbetuk modul elektronik atau e-modul.
E-Modul pembelajaran dapat dikembangkan dengan memuat pendekatan yang
dirasa signifikan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa e-modul
pembelajaran berbaisis STEM materi usaha dan energi untuk meningkatkan
keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar fisika siswa SMA.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Desain model pengembangan
yang digunakan adalah model pengembangan 4-D, yang terdiri dari empat tahap
Define, Design, Develop, dan Disseminate. Metode yang digunakan purposive
sampling area yang menggunakan sekolah yaitu SMAN 3 Jember untuk uji
kelompok kecil dan uji kelompok besar, sedangkan untuk sekolah penyebaran yaitu
SMAN Mumbulsari dan SMAN Jenggawah. Subjek uji coba yaitu siswa kelas X
SMA tahun pelajaran 2023/2024.Hasil penelitian yang didapatkan yaitu, E-modul pembelajaran berbasis
STEM dan perangkatnya (Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Modul Ajar, LKPD
dan Lembar soal pretest-posttest) dinyatakan valid berdasarkan skor validasi yang
diberikan oleh 3 validator ahli dan 1 validator pengguna, dengan rerata skor validasi
e-modul pembelajaran sebesar 88,89%, rerata validasi ATP sebesar 87,45%, rerata
validasi Modul Ajar sebesar 90,66%, rerata validasi LKPD sebesar 94,17%, dan
rerata validasi lembar soal pretest-posttest sebesar 88,96%. Keseluruhan rerata skor
validasi dapat dikategorikan sangat valid. E-modul pembelajaran berbasis STEM
yang dikembangkan dinyatakan praktis berdasarkan skor keterlaksanaan
pembelajaran dan respon peserta didik pada uji kelompok kecil, uji kelompok besar,
dan uji coba sekolah diseminasi, dengan rerata skor keterlaksanaan pembelajaran
uji coba kelas kecil sebesar 87,78%, rerata skor keterlaksanaan pembelajaran uji
coba kelas besar sebesar 91,53%, dan rerata skor keterlaksanaan pembelajaran uji
coba sekolah diseminasi sebesar 89,79%. Keseluruhan rerata skor keterlaksanaan
pembelajaran berada pada kategori sangat praktis. Sedangkan rerata skor respon
siswa uji kelompok kecil sebesar 88,92%, rerata skor respon siswa uji kelompok
besar sebesar 85,74%, dan rerata skor respon siswa uji coba sekolah diseminasi
sebesar 88,04%. Keseluruhan rerata skor respon siswa berada pada kategori sangat
praktis. E-modul pembelajaran berbasis STEM yang dikembangkan dinyatakan
efektif berdasarkan nilai N-gain keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar yang
diperoleh yaitu dengan rerata nilai N-gain keterampilan berpikir kritis sebesar 0,68
dalam kategori sedang, hasil belajar sebesar 0,71 dalam kategori tinggi pada uji
kelompok kecil; rerata nilai N-gain keterampilan berpikir kritis sebesar 0,72 dalam
kategori tinggi, hasil belajar sebesar 0,75 dalam kategori tinggi pada uji kelompok
besar; dan rerata nilai N-gain keterampilan berpikir kritis sebesar 0,65 dalam
kategori sedang, hasil belajar sebesar 0,71 dalam kategori tinggi pada uji coba
sekolah diseminasi. Keseluruhan rerata nilai N-gain berada pada kategori tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa e-modul pembelajaran
berbasis STEM sangat bermanfaat untuk meningkatkan katerampilan berpikir kritis
dan hasil belajar siswa SMA kelas X serta dinyatakan valid, praktis dan efektif
untuk digunakan dalam proses pembelajaran fisika.