dc.contributor.author | HIDAYATI, Nurul Fatma | |
dc.date.accessioned | 2024-02-27T03:52:11Z | |
dc.date.available | 2024-02-27T03:52:11Z | |
dc.date.issued | 2024-01-31 | |
dc.identifier.nim | 201810201074 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119988 | |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 27 Februari 2024_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Paru-paru merupakan organ penting di dalam tubuh manusia yang berperan
dalam sistem pernapasan. Paru-paru dapat mengalami gangguan atau penyakit paruparu. Penyakit ini memiliki nilai morbiditas yang tinggi yaitu 33,2% serta menjadi
penyebab kematian terpenting di masyarakat dengan persentase 25,4%. Hal ini
menunjukkan jika penyakit paru-paru masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
termasuk Indonesia. Banyaknya kasus tersebut disebabkan oleh keterlambatan dalam
diagnosis dan kurangnya dokter spesialis dibandingkan penderita penyakit paru-paru
sehingga penanganan yang diberikan kurang optimal. Hal ini dapat diatasi dengan
analisis kondisi paru-paru melalui pola pemetaan iris mata atau iridologi. Analisis
tersebut dapat dilakukan dengan sistem komputerisasi menggunakan pengolahan
citra yang juga dapat mengatasi kelemahan analisis iridologi mata secara manual. Di
dalam pengolahan citra terdapat tahap ekstraksi tekstur yang menggunakan metode
LBP dan GLCM serta klasifikasi menggunakan SVM. Ekstraksi tekstur digunakan
karena iris mata terdiri dari susunan serat dan memiliki alur kasar sehigga lebih
efektif dibandingkan ekstraksi warna atau bentuk. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui cara identifikasi kondisi paru-paru menggunakan SVM berdasar fitur
LBP dan GLCM dari citra iris mata. Selain itu, penelitian ini juga digunakan untuk
mengetahui perbandingan keefektifan metode esktraksi tekstur yaitu LBP dan
GLCM berdasarkan nilai akurasinya.
Penelitian dilakukan dengan membuat rancang bangun sistem identifikasi
kondisi paru-paru dari citra iris mata. Sebelumnya telah dilakukan klasifikasi awal
pada data awal sehingga memiliki label sebagai paru-paru sehat atau sakit dari citra
iris mata yang ada di database. Citra iris mata dilokalisasi bagian iris dan pupil mata
secara manual lalu resizing sehingga ukuran citra menjadi lebih kecil dan mudah
untuk diolah menggunakan sistem komputerisasi. Hasil resizing tersebut dilakukan
lokalisasi pupil berdasarkan area tengah citra dan persebaran nilai ruang warna RGB
pada daerah pupil. Setelah diperoleh daerah pupil, ditentukan jari-jari pupil dan iris
mata untuk mendapatkan dua lingkaran yaitu area pupil dan iris mata. Hasil tersebut
berupa area iris mata saja yang akan ditentukan ROI paru-paru untuk mata kanan
yaitu arah pukul 9-10 sedangkan mata kiri pada arah pukul 2-3. Area paru-paru pada
iris mata tersebut ditransformasi menjadi bentuk persegi panjang untuk
memudahkan dalam pengambilan informasi hasil ekstraksi tekstur. Citra diekstraksi
menggunakan metode LBP dan GLCM. Metode LBP menggunakan 1 pixel pusat
dan 8 pixel tetangga pada jarak pengambilan pixel yaitu 1. Ektraksi tekstur LBP
menggunakan fungsi extractLBPFeatures yang tersedia di matlab. Selanjutnya
metode GLCM menggunakan 3 parameter yaitu correlation, energy, dan
homogeneity. Orientasi sudut yang digunakan adala 00
, 450
, 900
, dan 1350
dengan
jarak pengambilan pixel yaitu 1. Ekstraksi GLCM menggunakan fungsi graycomatrix yang ada pada matlab. Ekstraksi tersebut dilakukan pada dua jenis data
yaitu training dan testing di mana hasil ekstraksi data training dijadikan sebagai
database untuk data testing. Hasil ekstraksi masing-masing jenis data
diklasifikasikan menggunakan SVM dan diperoleh tiap data berada pada kelas sehat
atau sakit. Hasil klasifikasi masing-masing data pada setiap metode dihitung nilai
akurasinya sehingga diperoleh perbandingan keefektifan dari kedua metode ekstraksi
tekstur yang digunakan.
Tahapan yang dilakukan untuk identifikasi kondisi paru-paru dari citra iris
mata adalah pre-processing, ekstraksi tekstur, dan klasifikasi. Pre-processing terdiri
dari segmentasi iris dan pupil mata serta transformasi koordinat. Segmentasi iris dan
pupil mata memberikan citra iris mata yang terdapat dua lingkaran yaitu area pupil
dan iris mata. Lingkaran ini diperoleh dari penentuan nilai centroid dan jari-jari
dalam yaitu majorAxisLength/2 serta jari-jari luar yaitu 1,75majorAxisLength. Hasil
yang diperoleh adalah bagian iris mata yang selanjutnya disegmentasi area paru-paru
pada iris mata yaitu sudut –π sampai -0,75π untuk mata kanan dan -0,25π sampai 0
untuk mata kiri. Hasil segmentasi area paru-paru ditransformasikan menjadi persegi
panjang dengan pengambilan selisih 0,5 pada rentang jari-jari dalam sampai jari-jari
luar sebagai lebar. Sedangkan panjang persegi adalah total pengambilan sudut
sebanyak 1000 buah. Citra hasil transformasi diesktraksi dengan metode LBP dan
GLCM dan memberikan nilai average pada parameter masing-masing metode untuk
setiap jenis data. Nilai parameter GLCM yaitu correlation dan homogeneity untuk
kelas sehat lebih besar dari kelas sakit. Hasil ekstraksi LBP berupa 10 bin yang
mana dapat dilihat perbedaan nilai antara kelas sehat dan sakit. Hasil ekstraksi
tersebut yaitu GLCM digunakan untuk klasifikasi oleh SVM dan diperoleh hasil
klasifikasi sehat sebanyak 84 data dan klasifikasi sakit sebanyak 222 data dari
keseluruhan baik training maupun testing. Sedangkan hasil klasifikasi berdasarkan
ekstraksi LBP adalah 128 terklasifikasi sehat dan 178 terklasifikasi sakit dari
keseluruhan data. Hasil klasifikasi tersebut yang sesuai dengan label awal
dibandingkan dengan total data awal sehingga diperoleh nilai akurasi. Nilai akurasi
untuk metode LBP adalah 93,33% untuk training dan 76,67% untuk testing sehingga
diperoleh rata-rata sebesar 83,0012%. Sedangkan nilai akurasi GLCM adalah
96,67% untuk training dan 69,34% untuk testing dengan rata-rata sebesar 83,0025%.
Kedua metode juga digabungkan sehingga memberikan nilai akurasi sebesar
73,3350% yang lebih kecil dari masing-maisng metode tersebut. Berdasarkan ketiga
nilai rata-rata akurasi tersebut ditentukan bahwa metode ekstraksi GLCM lebih
efektif dari LBP dan gabungan LBP-GLCM. | en_US |
dc.description.sponsorship | Agung Tjahjo Nugroho, S.Si., M.Phill., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Utama
Dra. Arry Yuariatun Nurhayati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Anggota | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam | en_US |
dc.subject | Kondisi Paru-Paru | en_US |
dc.subject | Citra Iris Mata | en_US |
dc.subject | Support Vector Machine | en_US |
dc.subject | Fitur Local Binary Pattern | en_US |
dc.title | Identifikasi Kondisi Paru-Paru dari Citra Iris Mata Menggunakan Support Vector Machine Berdasar Fitur Local Binary Pattern dan Gray Level Co-occurance Matrix | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Fisika | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Agung Tjahjo Nugroho, S.Si., M.Phill., Ph.D | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Dra. Arry Yuariatun Nurhayati, M.Si | en_US |
dc.identifier.validator | Kacung- 12 Februari 2024 | en_US |