Pengaruh Zona Agregat Halus terhadap Sifat Mekanik Beton
Abstract
Berdasarkan tiga penelitian sebelumnya, tidak ada kesamaan yang 
menunjukkan salah satu zona yang memberikan kuat tekan paling optimal. Oleh 
karena itu, penelitian tugas akhir ini melakukan perbandingan proporsi campuran 
beton dengan empat jenis zona pasir berbeda menggunakan Job Mix Formula yang 
sama. Kemudian dilakukan pengujian kekuatan tekan dan kuat tarik belah untuk 
memperbarui penelitian sebelumnya. Kedua jenis pengujian tersebut dilakukan 
karena dapat mendukung informasi mengenai sifat mekanik beton. Tujuan 
dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh zona pasir terhadap 
sifat mekanik beton dan mengetahui zona mana yang memberikan sifat mekanik 
beton paling optimal. Penelitian ini menggunakan kuat tekan rencana 30 MPa 
dengan 4 jenis zona agregat halus yang dipakai. Penyusunan mix desain didasarkan 
pada SNI 03-284-2000 tentang Tata cara pembuatan rencana campuran beton 
normal. Pembuatan benda uji menggunakan cetakan silinder berdiameter 15 cm dan 
tinggi 30 cm dengan jumlah 12 buah benda uji untuk setiap zona. Zona pasir 
memberikan pengaruh terhadap kuat tekan beton bahwa beton dengan 
menggunakan pasir kasar akan menghasilkan nilai kuat tekan yang lebih besar 
dibandingkan dengan menggunakan pasir campuran beton dengan butiran halus. 
Pengujian kuat tekan mendapatkan hasil nilai dari yang paling tinggi hingga yang 
rendah berturut-turut yaitu zona I sebesar 46,29 MPa, zona III sebesar 44,72 MPa, 
zona II sebesar 42,42 MPa, dan yang paling kecil kuat tekannya adalah zona IV 
dengan nilai 38,91 MPa. Hasil pengujian kuat tekan paling optimal adalah beton 
dengan susunan pasir dari zona I. Sedangkan beton yang menghasilkan kuat tarik 
belah paling optimal yaitu beton dengan susunan gradasi halus dari zona IV. Hasil 
pengujian kuat tarik belah dari zona I hingga zona IV berturut-turut yaitu 8,37 MPa, 
8,78 MPa, 8,8 MPa, dan 10,09 MPa. Pengaruh zona agregat halus terhadap kuat 
tarik belah yaitu semakin halus gradasi pasir semakin tinggi nilai kuat tarik 
belahnya.
