Show simple item record

dc.contributor.authorBERLIANA, Rohinoor Intan
dc.date.accessioned2024-02-01T08:21:29Z
dc.date.available2024-02-01T08:21:29Z
dc.date.issued2024-01-18
dc.identifier.nim201910601038en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119814
dc.description.abstractLimbah cair yang dihasilkan dari industri elektroplating memiliki potensi untuk mencemari lingkungan. Parameter fisik yang seringkali terlihat secara kasat mata adalah kadar warna yang tinggi dari proses elektroplating yang ditunjukkan dengan limbah cair berwarna biru kehijauan dan kuning pekat yang berasal dari kandungan logam berat. Pengujian awal terhadap salah satu industri elektroplating X menunjukkan kadar warna limbah cair elektroplating sebesar 9.890 Pt-Co dan kadar Cr(VI) sebesar 8,12 mg/L. Keberadaan warna dari logam berat ini dapat menimbulkan potensi kerusakan lingkungan seperti menurunkan kadar penetrasi cahaya matahari ke dalam air, modifikasi perilaku dan pola reproduksi biota air. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar warna dan Cr(VI) adalah metode adsorpsi. Adsorpsi, menawarkan keunggulan dalam penyisihan logam berat dan warna, serta karena efektivitas biaya dan efisiensinya yang tinggi. Penelitian ini berfokus pada penentuan efisiensi biosorben ampas tebu dalam menurunkan kadar warna yang diaktivasi menggunakan KOH. Proses adsorpsi dilakukan dengan memvariasikan massa biosorben (0,1 gram; 0,2 gram; 0,3 gram dan 0,4 gram) dan waktu kontak (15 menit; 30 menit; 45 menit dan 60 menit). Pengujian kadar warna dan kadar Cr(VI) hasil adsorpsi menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 450 nm dan 540 nm. Penurunan warna terbaik ditunjukkan oleh waktu kontak 60 menit dan massa biosorben 0,1 dan 0,2 gram. Kadar Cr(VI) terbaik setelah proses adsorpsi pada waktu kontak 60 menit dan massa biosorben 0,1 gram. Efisiensi penyisihan warna terbaik sebesar 98,2% dan efisiensi penyisihan Cr(VI) terbaik sebesar 15,1%. Analisis pH dan temperatur limbah cair setelah proses adsorpsi menunjukkan bahwa pH limbah cair berada pada rentang 6 hingga 6,5 dan temperatur limbah cair mengalami kenaikan dari temperatur awal 25,1oC menjadi 28oC. Pengujian terhadap data hasil penelitian dilakukan dengan uji asumsi klasik dan uji statistika. Uji asumsi klasik meliputi Uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji multikoliniearitas. Uji normalitas menggunakan metode Chi-Square menunjukkan bahwa nilai rata-rata data terdistribusi secara normal dengan P-value 0,1088. Uji autokorelasi dengan metode Breush-Pagan menunjukkan P-value 0,101 yang menunjukkan bahwa varians data tersebar secara merata dan tidak terjadi homoskedastisitas data. Uji autokorelasi menunjukkan P-value 0,6373 yang menunjukkan tidak adanya hubungan antar variabel bebas. Uji multikoliniearitas menunjukkan nilai VIF <1 yang menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolerasi pada data. Uji statistik TwoWay ANOVA menunjukkan variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap efisiensi penyisihan warna yaitu variasi massa biosorben dengan nilai Pr(>F) sebesar 4.77 × 10-8 lebih kecil dari persyaratan Pr(>F) < 0,05en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectBIOSORBENen_US
dc.subjectAMPAS TEBUen_US
dc.subjectPADA LIMBAH CAIRen_US
dc.subjectELEKTROPLATINGen_US
dc.titleEfektivitas Biosorben Ampas Tebu Teraktivasi Koh Untuk Menurunkan Kadar Zat Warna Pada Limbah Cair Elektroplatingen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiS1 Teknik Lingkunganen_US
dc.identifier.pembimbing1Ir. Noven Pramitasari, S.T., M.T.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ir. Ririn Endah Badrianien_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US
dc.identifier.finalizationTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record