Show simple item record

dc.contributor.authorNur Hamida
dc.date.accessioned2013-12-24T02:51:02Z
dc.date.available2013-12-24T02:51:02Z
dc.date.issued2013-12-24
dc.identifier.nimNIM051810401039
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11979
dc.description.abstractKetam sawah Parathelphusa spp. merupakan salah satu jenis ketam air tawar. Brill (1969) menyatakan bahwa ketam sawah Parathelphusa spp. merupakan salah satu hama padi yang menyebabkan kerusakan lahan padi di Indramayu. Pemberantasan yang dilakukan diharapkan tidaklah sampai pada usaha memusnahkan jenis ini, karena efek yang serius pada keseimbangan ekosistem. Informasi mengenai perilaku ketam sawah diperlukan sebagai penunjang dalam usaha penekanan populasi hama ketam sampai di bawah ambang batas kerusakan ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi jenis perilaku ketam sawah Parathelphusa spp. (Brachyura: Parathelphusidae) Penelitian dilakukan di sepanjang areal saluran irigasi dan sawah RT 02 / RW 02 Desa Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, pada bulan Agustus hingga November 2010. Selanjutnya untuk melengkapi data dilakukan penelitian lanjutan pada bulan Maret 2011. Metode pengambilan data yang digunakan adalah metode jelajah dengan teknik pengamatan event sampling yaitu pengamat melakukan ekplorasi di sepanjang daerah penelitian dan mengamati beberapa aspek tingkah laku pada saat tertentu (Indrawati dkk, 2007) Berdasarkan hasil penelitian telah diperoleh 7 (tujuh) jenis perilaku diantaranya adalah lokomosi (bergerak), masuk ke dalam liang, berendam, makan, autotomi, dan soliter, dan perilaku pra-kawin. Pada perilaku lokomosi, ketam melakukan lokomosi menggunakan keempat pasang kaki pejalannya. Cheliped pada ketam tidak ikut menyebabkan pergerakan pada tubuh ketam. Sedangkan perilaku masuk ke dalam liang, ketam masuk ke dalam liang dengan gerakan anggota tubuh bervariasi. Posisi ketam saat berada di dalam liang juga bervariasi. Pembongkaran liang-liang ketam, yang juga diikuti dengan pembunuhan terhadap ketam dapat menjadi salah satu solusi dalam pengendalian hama ketam. Pada perilaku berendam, tubuh ketam yang berendam di dalam lumpur akan tersembunyi kecuali bagian anterior dan terkadang cheliped-nya juga tersisa di permukaan. Pada perilaku makan, ketam memakan makanan berupa ikan, siput sawah, tumbuhan, dan potonganpotongan hewan sawah. Pengetahuan mengenai makanan alaminya bisa menjadi alternatif pengendaliannya. Pengendalian yang bisa dilakukan dengan mengetahui pola perilaku makannya yaitu dengan pemberian umpan (makanan alaminya) yang diikuti dengan pembunuhan secara gropyokan serta pemberian umpan berupa daun sente (keladi hutan) yang dicincang. Perilaku autotomi tidak hanya terjadi pada ketam jantan, namun ketam betina juga ditemukan melakukan autotomi. Perilaku soliter ketam lebih banyak dijumpai daripada perilaku berkelompok. Pada perilaku prakawin, ditemukan sepasang kelompok ketam yang hidup bersama dan kelompok ketam yang beranggotakan 2 ketam jantan yang memperebutkan ketam betina.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries051810401039;
dc.subjectKETAM SAWAHen_US
dc.titleSTUDI PERILAKU KETAM SAWAH Parathelphusa spp. (BRACHYURA: PARATHELPHUSIDAE)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record