Show simple item record

dc.contributor.authorKHOLIDIYA, Wulan Ratna Nur
dc.date.accessioned2024-01-30T03:59:10Z
dc.date.available2024-01-30T03:59:10Z
dc.date.issued2024-01-10
dc.identifier.nim201610101084en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119697
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 30 Januari 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractBakteri penyebab keries terdiri dari bakteri Streptococcus mutans, Streptococcus mitis, Streptococcus sanguinis, Streptococcus gordonii, dan Streptococcus salivarius. Bakteri utama penyebab karies adalah Streptococcus mutans. Streptococcus mutans mempunyai kemampuan dalam pembentukan biofilm dan dental plak. Salah satu cara yang digunakan untuk mencegah penumpukan plak adalah menggunakan obat kumur berbahan chlorhexidine 0,2%. Penggunaan chlorhexidine dalam jangka panjang akan menimbulkan masalah baru seperti perubahan persepsi rasa, stain pada gigi, dan xerostomia. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai bahan alam yang mempunyai sifat antibakteri dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi jaringan rongga mulut dan sekitarnya. Salah satu tanaman obat yang mempunyai sifat antibakteri adalah daun biduri. Daun biduri mengandung berbagai senyawa aktif yang lebih banyak seperti flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, dan terpenoid yang berfungsi sebagai zat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri ekstrak daun biduri (Calotropis gigantea) terhadap pertumbuhan koloni Streptococcus mutans dan untuk mengetahui konsentrasi paling baik yang dapat mengurangi pertumbuhan koloni Streptococcus mutans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris secara in vitro menggunakan metode the post test only control group design. Daun biduri diekstrak menggunakan metode maserasi dengan etanol 70% kemudian diencerkan menjadi konsentrasi 20%, 40%, dan 60%. Uji antibakteri menggunakan metode hitung koloni. Penghitungan jumlah koloni Streptococcus mutans dilakukan secara manual dengan bantuan colony counter. Hasil penelitian menunjukkan adanya daya antibakteri ekstrak daun biduri terhadap Streptococcus mutans, ditunjukkan dengan berkurangnya pertumbuhan koloni Streptococcus mutans pada konsentrasi 20%, 40%, dan 60%. Selain itu, pertumbuhan koloni Streptococcus mutans juga semakin berkurang seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun biduri memiliki daya antibakteri pada konsentrasi 20%, 40%, dan 60% serta konsentrasi yang paling baik dalam mengurangi pertumbuhan koloni Streptococcus mutans adalah konsentrasi 60%.en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Utama Nama : drg. Pudji Astuti, M.Kes Pembimbing Anggota Nama : drg. Zahara Meilawaty, M.Kesen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectEkstrak Daun Biduri (Calotropis Gigantea)en_US
dc.subjectPertumbuhan Koloni Streptococcus mutansen_US
dc.subjectPotensi Antibakterien_US
dc.titlePotensi Antibakteri Ekstrak Daun Biduri (Calotropis Gigantea) terhadap Pertumbuhan Koloni Streptococcus mutansen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Dokter Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1drg. Pudji Astuti, M.Kesen_US
dc.identifier.pembimbing2drg. Zahara Meilawaty, M.Kesen_US
dc.identifier.validatorKacung-26 Januari 2023en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record