Bencana Banjir di Desa Paseban Kecamatan Kencong Kabupaten Jember Tahun 2009-2018
Abstract
Kajian ini membahas tentang bencana banjir di Desa Paseban Kecamatan Kencong Kabupaten Jember Tahun 2009-2018. Pokok permasalahan yang dikaji yaitu apa yang menyebabkan terjadinya bencana banjir di Desa Paseban, bagaimana proses terjadinya bencana banjir di Desa Paseban, apa dampak bencana banjir di Desa Paseban, dan bagaimana respon pemerintah serta masyarakat terhadap bencana banjir di Desa Paseban. Penelitian ini menggunakan metode penelitian ilmu sejarah dengan pendekatan sosiologi bencana. Pendekatan sosiologi bencana yang digunakan cenderung menganalisis pada tahap pemulihan, dikarenakan lebih berfokus pada pemulihan infrastruktur dan bentuk antusias masyarakat tahun 2018. Hasil kajian menunjukkan bahwa sejak tahun 2009, Paseban telah mengalami tiga kali bencana banjir, yakni tahun 2009, tahun 2013, dan tahun 2018. Penyebab utama banjir yaitu jebolnya tangkis penahan air di bantaran sungai. Kronologi peristiwa berawal dari hujan deras dalam waktu yang relatif lama, kemudian terjadi luapan air dari hulu Sungai Tanggul yang mengakibatkan tangkis jebol. Air kemudian menggenangi rumah, dan persawahan. Banjir mengakibatkan kerugian ekonomi, seperti kerusakan infrastruktur, petani gagal panen, dan ikan milik peternak hanyut karena terbawa derasnya banjir. Dampak sosial memunculkan tempat pengungsian yang digunakan untuk korban banjir. Banjir yang terjadi memberikan respon dari pemerintah dan masyarakat. Pemerintah memberikan bantuan logistik, dan kebutuhan korban di tempat pengungsian. Respon masyarakat melalui organisasi, adanya bantuan logistik, seperti makanan siap saji, beras, mie, dan gula pasir. Kesimpulan penelitian, banjir yang terjadi di Paseban sebagai akibat dari derasnya hujan dalam kurun waktu yang lama kemudian air meluap mengakibatkan tangkis jebol. Banjir berdampak dalam kehidupan masyarakat Paseban.